Pilkada 2024
PBNU Nilai TGH Masnun Tahir Layak Jadi Penjabat Gubernur NTB Jelang Pilkada 2024
PBNU menilai Ketua PWNU NTB TGH Masnun Tahir bisa berdiri di atas semua kepentingan sehingga layak menjadi Penjabat Gubernur NTB
Penulis: Lalu Helmi | Editor: Wahyu Widiyantoro
Laporan Wartawan TribunLombok.com, Lalu Helmi
TRIBUNLOMBOK.COM, MATARAM - Masa kepemimpinan Zulkieflimansyah-Hj Sitti Rohmi Djalillah sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur NTB akan berakhir pada September 2023 mendatang.
Belakangan, publik NTB mulai memunculkan sejumlah nama yang dinilai layak menjadi Penjabat Gubernur NTB untuk mengisi kekosongan sebelum Pilkada 2024 digelar mendatang.
Nama Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) NTB Prof Dr TGH Masnun Tahir disebut-sebut jadi salah satu tokoh potensial Penjabat Gubernur NTB.
Prof Masnun sebagai putra daerah didorong untuk menempati jabatan tersebut.
Baca juga: PWNU NTB Gelar Latihan Kepemimpinan Menengah, Godok Kader Berintegritas dan Paham Nilai Organisasi
Menanggapi informasi itu, Wakil Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Dr Mohammad Faesal mengaku Rektor UIN Mataram itu memang figur yang tepat untuk menduduki posisi tersebut.
"Kalau Prof Masnun masuk menjadi salah satu kriteria, jika masyarakat dan pemerintah memberikan kepercayaan, saya kira Prof Masnun adalah orang yang tepat untuk itu," ungkapnya saat ditemui di acara Pelatihan Menengah Kader Nahdlatul Ulama (PMKNU) di Mataram pada Kamis, (17/11/2022).
Dirinya menilai Prof Masnun memiliki kapasitas mumpuni, punya pengalaman, serta brintegritas.
Baginya, Prof Masnun merupakan kader terbaik Nahdlatul Ulama di NTB.
PWNU NTB di bawah kepemimpinan Prof Masnun dilihatnya telah menujukkan progress signifikan.
Berbagai kegiatan dan aktivitas NU itu berhasil dilaksanakan di NTB.
"Jadi kalaupun seandainya masyarakat dan pemerintah mengusulkan, menurut saya merupakan suatu hal yang wajar. Karena beliau memiliki kemampuan untuk itu," tandasnya.
"Saya kira beliau bisa berdiri di atas semua kepentingan, insya Allah beliau bisa," sambungnya.
Lebih jauh disampaikan, NU memberikan kesempatan untuk seluruh kader untuk berkhidmat dalam berbagai bidang.
"Kalau seandainya masyarakat menginginkan beliau, maka kami akan rela, sebab yang didahulukan oleh NU untuk kepentingan bangsa dan negara. Kita percayakan sepenuhnya, kepada pengambil kebijakan," jelasnya.
Di tempat yang sama, Prof Masnun yang mengaku menyampaikan terima kasih dan apresiasi atas suara publik tersebut.
Prof Masnun menggarisbawahi bahwa saat ini dirinya tengah amanahkan menjadi Rektor UIN Mataram.
Dirinya tentu harus melakukan koordinasi dan melaporkan perihal tersebut.
Namun, dirinya mengungkapkan bahwa jikapun nanti pemerintah dan masyarakat, wabil khusus PBNU memerintahkan, sebagai kader dirinya tentu tunduk dan taat terhadap perintah tersebut.
Baca juga: Penjelasan Ketua PWNU NTB Prof Masnun Tahir soal Aturan Pengeras Suara Masjid
"Tentu itu butuh proses. Sebagai kader, jika PBNU mengamanahkan dan memandang itu maslahat, kami juga sami'na waatho'na," bebernya.
Ia belum ingin memberikan komentar banyak perihal tersebut. Dirinya menyerahkan sepenuhnya mekanisme kepada masyarakat dan pemerintah untuk memutuskan.
"Biarkan masyarakat dan pengambil kebijakan yang memutuskan. Pada intinya kita ditaruh di mana-mana posisinya tetap berhidmat untuk kemashlahatan umat," pungasnya.
"Politik kebangsaan yang saya katakan itu, jangan sampai saling serang-menyerang, kita santun lah," sambung Prof Masnun.
(*)