Beberapa Aktivis FMN di Lotim Diamankan, Begini Keterangan Kasrem 162/WB

Kata Kasrem, pihak Dandim 1615 Lotim melakukan pengamanan ke sejumlah mahasiswa atas dasar beberapa pertimbangan.

Penulis: Jimmy Sucipto | Editor: Maria Sorenada Garudea Prabawati
TribunLombok/Jimmy Sucipto
Kasrem 162/WB Kolonel Inf Lalu Habibburahim Wiradarma saat sejumlah mahasiswa yang diamankan oleh Kodim 1615 Lotim, di Korem 162/WB, Rabu (16/11/2022). 

Laporan Wartawan TribunLombok.com, Jimmy Sucipto

TRIBUNLOMBOK.COM, MATARAM
- Kodim 1615 Lombok Timur, sampai Rabu (16/11/2022) masih melakukan pendalaman terhadap sejumlah aktivis dan mahasiswa dari anggota Front Mahasiswa Nasional (FMN) Lombok Timur.

Sejumlah mahasiswa tersebut diketahui sempat diamankan saat mimbar bebas di Jalan Raya Utama Kota Selong, pada Selasa (15/11/2022) kemarin.

Untuk mengkonfirmasi hal itu, TribunLombok.com menemui Kasrem 162/WB, Kolonel Inf Lalu Habibburahim di Korem 162/WB, Rabu (16/11/2022).

Kata Kasrem, pihak Dandim 1615 Lotim melakukan pengamanan ke sejumlah mahasiswa atas dasar beberapa pertimbangan.

Baca juga: KMP Mutiara Timur I Terbakar, 200 Lebih Penumpang dan ABK Dievakuasi Kapal Angkatan Laut dan Nelayan

Khususnya pengaman terkait Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 yang sedang berlangsung di Bali.

"Kita tidak ingin ada ancaman sekecil apapun yang lolos dari pengawasan kami. Mengingat kami adalah PAMWIL (Pengamanan Wilayah) NTB untuk G20 yang sedang berlangsung di Bali, alhasil kami melakukan tindakan," tutur Kasrem kelahiran Lombok Tengah.

Ditambah, Habib menjelaskan bahwa pihak Kodim 1615 sudah melakukan koordinasi dengan pihak terkait dalam hal ini, Kepolisian. 

"Itu tindakan Tegas yang kami lakukan, jangan sampai kami kecolongan. Namun untuk masalah unjuk rasa posisi kami tetap pada proses backup kepolisian," kata Lalu Habib, di depan koridor Korem 162/WB.

Baca juga: Honorer Nakes di Dompu Mengaku Diancam, Aksi Mogok Kerja Dicabut

Dari segi pengamanan, terang Habib, pihaknya telah menempatkan personel pengamanan sejak awal tahun. 

Sementara itu Kasrem mengatakan NTB dan Jatim sebagai penyangga untuk pengamanan KTT G20 di Bali.

Akan tetapi dijelaskannya, untuk penanggulangan massa aksi, menjadi domain dari pihak kepolisian. Sementara pihak TNI ditugaskan untuk membackup pihak kepolisian.

(*)

Sumber: Tribun Lombok
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved