WSBK Mandalika 2022

Cerita Unik di Balik Nomor 99 Pembalap MTM Kawasaki Adrian Huertas

Pembalap World Superbike (WSBK) Adrian Huertas dari tim MTM Kawasaki memiliki cerita unik pada saat memilih nomor 99 pada motornya.

Penulis: Lalu M Gitan Prahana | Editor: Sirtupillaili
Lalu Maulana
Pembalap Kawasaki Adrian Huertas saat acara Meet and Great, di Sheraton Senggi Beach Resort, Lombok Barat, Selasa (8/11/2022). 

Laporan Wartawan Tribunlombok.com Lalu M Gitan Prahana

TRIBUNLOMBOK.COM, LOMBOK BARAT - Pembalap World Superbike (WSBK) Adrian Huertas dari tim MTM Kawasaki mengaku memiliki cerita unik pada saat memilih nomor pada motornya.

Pengalaman unik itu, ia ceritakan pada saaat melangsungkan acara Meet and Great di Sheraton Senggigi Beach Resort, Lombok Barat pada Selasa (8/11/2022).

Pada acara iu, pembalap asal Spanyol itu mengungkapkan jika nomor 99 yang digunakan saat ini merupakan pilihan dari ayahnya.

"Nomor 99 memiliki sejarah yang cukup unik. Pada saat itu, saya akan melakukan perlombaan untuk pertamakalinya di Spanyol dan ayah saya adalah orang yang menulis deskripsi saya untuk perlombaan itu," ungkapnya.

Pada saat itu, dirinya ingin menggunakan nomor 26 karena sangat ngefans dengan Dani Pedrosa.

Baca juga: Cerita Mohamad Sarifudin jadi Leader Cleaning Service dalam Ajang WSBK Mandalika 2022

Akan tetapi, nomor yang ia inginkan itu sudah diambil oleh pembalap lain.

"Kemudian ayah saya menelepon saya untuk menanyakan angka lain untuk saya gunakan," kata Adrian Huertas.

Lalu dirinya menyebut beberapa angka dengan unsur 9 di dalamnya, tapi angka tersebut juga tidak tersedia.

Bahkan ayahnya juga menanyakan beberapa angka kepada pihak penyelenggara, tapi nomor-nomor tersebut juga tidak tersedia juga.

"Ayah saya kemudian menanyakan angka-angka yang belum terpakai, dan pihak penyelenggara menyebutkan beberapa angka dari 1 hingga 99 yang masih tersedia," lanjutnya.

"Kemudian, ayah saya berkesimpulan, oke, 99,” kata Adrian Huertas.

Namun pada saat tidak mendapatkan angka yang dia inginkan, saat itu dirinya sempat menangis sambil menelepon sang ayah.

"Saya menangis karena 99 adalah angka terakhir," ungkapnya.

Namun siapa sangka, jika nomor yang tidak pernah ia inginkan itu akan membawa keberuntungan baginya.

Sumber: Tribun Lombok
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved