Tragedi Halloween
Mahasiswi asal Indonesia Ceritakan Detik-detik Mencekam saat Tragedi Halloween di Itaewon Korea
Seorang WNI yang berada di Seoul bernama Patricia Febriola sempat menceritakan detik-detik mencekam tragedi perayaan Halloween tersebut.
“Pejabat konsulat dari Kementerian Luar Negeri (Australia) atau DFAT telah menyediakan fasilitas untuk keluarga korban di Australia,” demikian pernyataan tertulis dari DFAT.
Selain itu, Kedubes Australia di Seoul juga mengonfirmasi bahwa ada beberapa warga Australia lainnya yang ikut dalam festival tersebut.
“Pemerintah Australia mengucapkan turut berduka cita kepada keluarga dan lainnya yang mengalami insiden tragis ini. Kami meminta privasi keluarga untuk dihormati selama suasana yang sulit ini. Untuk menghormati privasi tersebut, kita tidak akan menyampaikan pernyataan lebih jauh,” demikian pernyataan tertulis dari Pemerintah Australia.
Sementara, empat korban tewas dan dua korban luka juga ada yang berasal dari Tiongkok. Hal ini juga telah dikonfirmasi oleh media nasional Tiongkok Xinhua setelah Kedubes Tiongkok di Seoul menghubungi pihak Korea Selatan setelah insiden tersebut terjadi.
Selain itu, Kedubes Tiongkok juga memonitor sosial media untuk memantau apakah ada warga Tiongkok yang membutuhkan bantuan.
Pemerintah Korea Selatan mengumumkan masa berkabung nasional buntut dari tragedi Itaewon dari 30 Oktober-5 November 2022.
Perdana Menteri Korea Selatan, Han Duk Soo menginstruksikan seluruh lembaga publik dan kantor diplomatik agar mengibarkan bendera setengah tiang. Selain itu, seluruh acara yang dinilai tidak mendesak juga ditunda.
Han menambahkan, seluruh pelayanan publik serta pegawai institusi publik wajib mengenakan pita sebagai ungkapan duka cita selama masa berkabung dilakukan.(tribun network/cnn/fit/yoh/wly)