Tragedi Halloween
Mahasiswi asal Indonesia Ceritakan Detik-detik Mencekam saat Tragedi Halloween di Itaewon Korea
Seorang WNI yang berada di Seoul bernama Patricia Febriola sempat menceritakan detik-detik mencekam tragedi perayaan Halloween tersebut.
TRIBUNLOMBOK.COM, SEOUL - Ratusan orang tewas saat festival Halloween di Itaewon, Seoul, Korea Selatan. Hingga Senin pagi (31/10/2022) ini korban tewas yang dilaporkan sudah mencapai 154 orang.
Direktur Perlindungan Warga Negara Indonesa (PWNI) Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Judha Nugraha menyebut dua orang warga negara Indonesia (WNI) mengalami luka ringan akibat tragedi pilu tersebut.
Baca juga: Cerita Kronologi Insiden Halloween Itaewon, Jang Hansol: Berawal dari Laporan Orang Pingsan di Gang
"Berdasarkan koordinasi Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Seoul dengan otoritas setempat dan rumah sakit, sejauh ini terdapat dua WNI luka ringan akibat insiden perayaaan Halloween di Itaewon. Kedua WNI tersebut saat ini dalam keadaan baik dan telah pulang dari rumah sakit," ujar Judha, Minggu (30/10).
Seorang WNI yang berada di Seoul bernama Patricia Febriola sempat menceritakan detik-detik mencekam tragedi perayaan Halloween tersebut.
Mahasiswi asal Indonesia yang sedang menempuh pendidikan di Seoul tersebut mengatakan dirinya sempat berada di Itaewon.
Ketika peristiwa terjadi, dirinya melihat kondisi sangat kacau (chaos).
"Chaos banget merinding banget ada di situasi seperti ini," ujar Patricia.
Patricia sempat mengikuti perayaan malam Halloween di kawasan Itaewon itu. Ia sempat merekam situasi dan kondisi sebelum peristiwa memilukan terjadi.
Dalam rekaman tersebut terlihat banyak orang yang duduk-duduk dan berfoto-foto ria menggunakan kostum Halloween masing-masing.
"Coba tebak aku pakai kostum apa di Halloween ini," tulis Patricia dalam video Instagram story-nya.
Beruntung saat kejadian berlangsung, ia bisa lolos dari maut karena lokasi rumah berada di dekat kawasan Itaewon.
"Puji Tuhan banget, lokasi rumahku tidak jauh dari Itaewon, jadi aku bisa langsung balik jalan kaki," ujarnya.
Patricia bersama teman-temannya berada di Hollys Coffee, lokasi kerumunan terjadinya tragedi maut perayaan Halloween. Saat itu, kata Patricia, dirinya sempat tergencet namun beruntung ia bisa menyelamatkan diri."Aku bahkan sudah enggak sampai sentuh jalan," ujarnya.
Ia juga mengisahkan banyak kafe dan klub masih menyetel musik dengan volume kencang. Para pemilik tidak mengetahui kejadian di luar.
"Jadi waktu kejadian, banyak klub dan kafe menyetel musik dengan suara kencang di dalam. Mereka tidak mengetahui kejadian di luar," ujarnya.
Kejadian di Itaewon tersebut bermula saat sejumlah orang menggunakan kostum horor. Hingga larut malam jumlah orang yang hadir semakin banyak padahal lokasi sangat sempit.
Diperkirakan saat itu sekitar 100.000 orang berkumpul di Itaewon, kawasan bar dan restoran yang ramai di Seoul, ibukota Korea Selatan.