Tragedi Kanjuruhan
Korban Tewas ke-135 Tragedi Kanjuruhan: Seorang Mahasiswa dan Sempat Dirawat di Ruang ICU Covid-19
Korban tewas tragedi Kanjuruhan bertambah menjadi 135 orang. Korban tewas ke-135 diketahui seorang mahasiswa dan sempat disebut positif covid-19.
TRIBUNLOMBOK.COM - Korban tragedi Kanjuruhan kembali bertambah. Kini, korban yang meninggal dunia dalam kerusuhan setelah laga Arema Vs Persebaya itu menjadi 135 orang.
Korban tewas ke-135 tragedi Kanjuruhan itu bernama Farzah Dwi Kurniawan (20).
Mendiang mengembuskan napas terakhir di Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA) Kota Malang, Jawa Timur pada Minggu (23/10/2022) malam.
Informasi tersebut dibenarkan oleh anggota Tim Gabungan Aremania (TGA) Anwar.
Anwar menjelaskan, Farzah meninggal dunia pada pukul 22.50 WIB.
"Benar, meninggal kemarin (Minggu) malam, tentu ini menjadi duka bagi kami," kata Anwar pada Senin (24/10/2022).
Ia menambahkan, Farzah sempat menjalani perawatan di RSSA sebelum meninggal dunia.
"Almarhum sudah dari awal dirawat di RSSA," katanya.
Selain itu, diketahui juga bahwa Farzah sempat dirawat di ruang ICU Covid -19.
Pasalnya, mendiang dinyatakan terkonfirmasi positif saat diperiksa tim medis.
Baca juga: Kata Jokowi, Stadion Kanjuruhan Akan Dirobohkan, Berikut Kesepakatannya dengan Presiden FIFA
Farzah merupakan Aremania kelahiran Malang pada 2 Februari 2002.
Ia merupakan warga Jalan Sudimoro Utara RT 3/RW 17, Kelurahan Mojolangu, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang.
Jenazah dimakamkan di TPU Sudimoro pada Senin (24/10/2022) pagi.
Para pelayat dari keluarga, kerabat, tetangga, teman-teman, dan Aremania mengantarkan korban ke tempat peristirahatan terakhirnya seperti dikutip dari Tribunnews.
Farzah merupakan mahasiswa semester 5 di Prodi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) ini adalah korban meninggal yang ke-135.
Jenazah Farzah sudah dibawa di rumah duka Jalan Sudimoro Utara No 43 Kota Malang.
Teman-teman kuliah dan warga sekitar berdatangan untuk bertakziah.
Cukup banyak yang mengantarkan almarhum ke TPU Sudimoro usai disalatkan di Masjid Al Ikhlas dekat rumahnya.
Almarhum adalah anak bungsu dari dua bersaudara.
Teman-temannya mengenang dia sebagai teman yang penolong.
Baca juga: 4 Kesepakatan FIFA-Indonesia Soal Tragedi Kanjuruhan Usai Presiden Jokowi Bertemu Gianni Infantino
"Anaknya baik banget. Suka membantu teman termasuk tugas-tugas kampus," jelas Kelvin, temannya di Teknik Sipil kepada Tribun Jatim Network saat bertakziah seperti dikutip dari TribunJatim.
Mahasiswa asal Kerawang Jawa Barat ini juga mengatakan Farzah sangat rajin.
"Dia juga jadi asisten lab di kampus," katanya.
Kabar meninggalnya Farzah sudah didengar teman-temannya semalam.
Mereka ikut ke RS dan kemudian bertakziah dan mengantarkan ke pemakaman.
"Selain rajin, almarhum juga kocak," ujarnya.
Informasi yang dihimpun Tribun, Farzah saat kejadian sedang menonton bola dengan temannya namun bukan teman kuliah.
"Saya juga baru tahu jika almarhum nonton pertandingan itu setelah kejadian," kata temannya yang lain yang nonton pertandingan Arema FC-Persebaya di tribun utara.
Dikatakan Kelvin, teman-temannya juga ingin selalu mendapat kabar tentang perkembangan Farzah di RS. Tapi kesulitan akses.
Farzah terakhir dirawat di high care unit RSSA.
Baca juga: Pasang Badan untuk Ketum PSSI Terkait Kanjuruhan, Shin Tae-yong: Jika Iwan Bule Mundur, Saya Mundur
Sebelumnya, tiga Aremania juga berpulang setelah mendapatkan perawatan di rumah sakit beberapa waktu lalu.
Pertama yaitu Andi Setiawan (33) yang meninggal setelah 16 hari dirawat di ruang ICU RSSA Malang.
Lalu, Helen Prisela (20), warga Desa Amadanom, Kecamatan Dampit, Kabupaten Malang.
Helen meninggal usai dirawat di RSSA Malang.
Kemudian, Revyano Dwi Arfiansyah (17), meninggal saat dirawat di RSSA Kota Malang pada Jumat (21/10/2022).
(Tribunnews/ TribunJatim)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/lombok/foto/bank/originals/Suasana-pemakaman-almarhum-Farzah-Dwi-Kurniawan.jpg)