Siapa Rudolf Tobing? Tersangka Pembunuhan yang Terekam CCTV Senyum di Lift Sambil Bawa Mayat Korban

Aksi Rudolf Tobing terekam CCTV, yakni saat membawa jasad korban dalam plastik di dalam lift sambil tersenyum

Istimewa Tribun-Medan.com
Kolase rekaman CCTV Rudolf Tobing bawa plastik jenazah korban di dalam lift sambil tersenyum. (Kanan) korban Ade Yunia Rizabani. 

TRIBUNLOMBOK.COM - Penjelasan mengenai sosok siapa Rudolf Tobing diketahui dari penelusuran seroang pendeta Gereja Bethel Indonesia (GBI).

Adapun Rudolf Tobing kini sudah ditetapkan tersangka pembunuhan Ade Yunia Rizabani Paembonan.

Aksi Rudolf Tobing terekam CCTV, yakni saat membawa jasad korban dalam plastik di dalam lift sambil tersenyum.

Dari keterangan awal, Rudolf Tobing ini merupakan pendeta muda.

Baca juga: Mayat Perempuan di Bawah Kolong Tol Becakayu Dibawa Seorang Pria Menggunakan Troli

Gilbert Lumoindong mengatakan memang mengenal dengan Rudolf. Gilbert mengenal Rudolf ketika mengisi pelayanan pada 2009 hingga 2012.

"(Tahun) 2009- 2012 yang bersangkutan sempat pemuda di gereja di cabang kami di Kelapa Gading, sejak 2012 saya tidak pernah lihat lagi di Gereja," kata Gilbert Jumat (21/10/2022) dikutip dari Tribunnews.com.

Gilbert mengaku tidak terlalu mengenal Rudolf selama menjadi jemaatnya.

Gilbert hanya mendapat informasi korban pembunuhan, Ade Yunia Rizabani alias Icha pernah menjadi dancer dan singer di gerejanya.

"Kalau Icha katanya dancer dan singer di gereja, tapi itu kayanya dulu. Karena singer dan dancer itu usianya rata-rata di bawah 30 tahun," katanya.

Gilbert pun tidak dapat memastikan Rudolf Tobing ini sebagai pendeta.

"Saya juga baru lihat di IG yang bersangkutan bahwa yang bersangkutan adalah pendeta muda," kata Gilbert.

Mayat Ade Yunia (36) ditemukan di kolong Tol Becakayu, Kalimalang, Jatibening, Bekasi pada Selasa (18/10/2022) pagi.

Warga yang berada di lokasi kaget melihat mayat Ade terbungkus plastik hitam.

Kasus pembunuhan ini terungkap setelah polisi memantau gerak-gerik Rudolf Tobing yang terpantau menjual laptop korban.

Profil Ade Yunia

Ade Yunia merupakan gadis berusia 36 tahun yang lahir pada 23 Juni 1986, seperti dikutip dari Tribun-Medan.com

Ia merupakan warga asal Toraja Sulawesi selatan.

Ibunya bernama Elisabet Bandaso yang mendengar kabar putrinya meninggal langsung menghubungi Ketua Umum Ikatan Keluarga Toraja Nusantara (IKaTNUS).

Ade Yunia yang biasa dipanggil Icha ternyata hanya tinggal seorang diri di indekos di kawasan Jakarta Barat.

Baca juga: Alasan Putri Candrawathi Terlibat Kasus Pembunuhan Brigadir J: Sarung Tangan Ferdy Sambo Hingga CCTV

Kakak korban, Yoris mengaku sudah mengetahui kabar adiknya itu meninggal dunia sejak Selasa pagi.

"Saya dapat telepon dari kakak saya, sekitar jam 03.00 WIB, setelah subuh, kalau adik saya sudah tidak ada," kata Yoris di RS Polri Kramat Jati, Jakarta, dikutip Rabu, 19 Oktober 2022.

Yoris mengaku pihaknya datang ke RS Polri untuk mengambil jenazah adiknya yang diautopsi di sana.

Sepengetahuan Yoris, Ade Yunia Rizabani tinggal sendiri, indekos di area Jakarta Barat.

"(Korban) Karyawan swasta yang tinggal seorang diri di indekost kawasan Jakarta Barat," ucapnya.

Dia mengaku terakhir berkomunikasi dengan adiknya itu pada Senin siang, 17 Oktober 2022 sekitar pukul 13.00 WIB.

"Saya WA dia di mana, mau ketemu. Tapi tidak bisa karena dia lagi sibuk kerja," ujar Yoris.

Yoris melanjutkan, ketika dirinya berusaha untuk menghubungi adiknya lagi pada sore, dia mendapati sudah tidak ada balasan WhatsApp dari yang bersangkutan.

"Pas saya cek lagi sekitar jam 3 sore sudah tak bisa dikontak. Malam, saya telpon sekitar jam 9 sudah tidak diangkat," kata Yoris.

Kronologi Kasus

Direktur Reskrimum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi bahwa tersangka R membunuh korban di kamar apartemen.

Motif disangka karena sakit hati.

Baca juga: Perjalanan Kasus Putri Candrawathi, Istri Ferdy Sambo Terseret Pembunuhan Brigadir J Sidang Hari Ini

"Jadi korban dengan tersangka ini rekan kerja. Tersangka mengajak korban ke apartemen. Setibanya di apartemen, mereka ngobrol soal podcast," jelas Hengki kepada wartawan, Rabu (19/10/2022).

Hengki mengatakan tersangka membunuh korban karena sakit hati atas perkataan korban.

Namun, polisi saat ini masih menggali motif tersebut, mengingat barang-barang milik korban dibawa tersangka.

"Kami masih menggali soal motif. Keterangan sementara karena sakit hati, tetapi masih kami dalami karena ada barang-barang korban yang diambil," tuturnya.

Pelaku yang merupakan rekan kerja awalnya menjemput korban di apartemen Pramuka, Jakarta Timur.

Pembunuhan ini terjadi Senin (17/10/2022), bermula ketika keduanya mengobrol dan korban mendapatkan telepon dari seorang pria.

Pelaku kesal karena korban mendapat panggilan masuk dari seorang pria yang tidak disukai.

Keduanya bertengkar dan korban mengeluarkan kata-kata yang membuat pelaku kesal sampai pelaku lantas membanting korban hingga jatuh ke kasur.

Korban sempat ingin meminta tolong kepada orang lain menggunakan handphone-nya.

Melihat hal itu, pelaku mencekik korban hingga tewas.

Tersangka kemudian mencoba menghilangkan jejaknya.

Ia membungkus jasad korban dengan kantong plastik.

Polisi saat ini masih menggali motif tersebut, mengingat barang-barang milik korban dibawa tersangka.

Berdasarkan keterangan sementara, pelaku melakukan pembunuhan itu karena sakit hati.

Karena wajah pelaku dikenali lewat rekaman CCTV, banyak yang dengan cepat mengetahui sosok pelaku atau tersangka pembunuhan ini.

(Tribun-Medan.com)

Artikel ini telah tayang di Tribun-Medan.com dengan judul PROFIL Ade Yunia Rizabani Gadis Asal Toraja Dibunuh dan Dibuang Rudolf Tobing, Teman Satu Gereja

Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved