Sejarah Nusantara

Penting, Alat Musik Tradisional Dawai Suku Sasak, Berikut Sejarah dan Perkembangannya

Penting, merupakan alat musik tradisional yang dimiliki suku Sasak, pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat.

Penulis: Lalu M Gitan Prahana | Editor: Robbyan Abel Ramdhon
TRIBUNLOMBOK.COM/LALU GITAN
Penting, Alat Musik Tradisional Dawai Suku Sasak, Berikut Sejarah dan Perkembangannya - Muhammad Najab Makbul saat memainkan alat musik tradisional Penting khas suku sasak, Lombok. 

Laporan Wartawan Tribunlombok.com Lalu M Gitan Prahana

TRIBUNLOMBOK.COM, LOMBOK BARAT - Penting, merupakan alat musik tradisional yang dimiliki suku Sasak, pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat.

Penting diklasifikasikan sebagai jenis alat musik dawai yang sumber bunyinya berasal dari senar.

Penting juga dikenal oleh masyarakat suku Sasak dengan sebutan gambus Sasak.

Konon, penting Sasak ini berasal dari pesisir yang dibawa oleh nelayan bugis dan menetap di wilayah pesisir timur pulau Lombok.

Baca juga: Update Musik Indonesia, Cema Rilis Single Berjudul Still I Feel

"Hal itu dibuktikan dengan bentuk dari alat musik ini sendiri yang menyerepui dayung perahu atau sampan," ujar Muhammad Najab Makbul, Kamis (20/10/2022).

Salain itu, penamaan dari bentuk penting ini juga berasal dari biota-biota laut.

"Seperti yang biasa saya gunakan saat ini yaitu jenis penting penyu, karena bentuknya menyerupai penyu," lanjutnya.

Termasuk senar yang digunakan dalam alat ini juga terbuat dari senar pancing yang terdiri dari 7 buah senar.

Baca juga: Chord dan Lirik Lagu Sasak Lalang Gunung, Gampang Dimainkan dengan Nada C

Sehingga alat tradisional musik penting ini juga menjadi representasi dari keseharian masyarakat suku Sasak yang dekat dengan kehidupan maritim.

"Penting dahulu dimainkan untuk mengiringi kayaq atau lelakaq, sebuah pituah atau nasihat-nasihat dari nenek moyang sasak," kata Muhammad Najab Makbul.

Namun seiring perkembangannya, para pelaku penting mulai menambahkan beberapa instrumen lain, seperti gendang kepeq, jidur, rinciq dan biola yang kemudian saat ini dikenal dengan musik cilokaq.

"Namun tak jarang juga penting dimainkan secara solo atau tunggal dengan membawakan lagu-lagu tradisional sasak," pungkanya.

Sumber: Tribun Lombok
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved