Pemilu 2024
TGB Akan Nyaleg DPR RI Dapil Lombok pada Pemilu 2024
TGB diplot sebagai vote getter Partai Perindo di NTB pada Pemilu 2024 sehingga akan maju menjadi Caleg DPR RI
Penulis: Lalu Helmi | Editor: Wahyu Widiyantoro
Laporan Wartawan TribunLombok.com, Lalu Helmi
TRIBUNLOMBOK.COM, MATARAM - Ketua Harian Nasional DPP Partai Perindo Tuan Guru Bajang (TGB) KH Muhammad Zainul Majdi menyampaikan isyarat untuk maju di pemilihan legislatif (Pileg) 2024 mendatang.
Mantan Gubernur NTB dua periode itu mengisyaratkan akan maju untuk menjadi anggota DPR RI Daerah Pemilihan (Dapil) Pulau Lombok pada Pemilu 2024.
Hal tersebut disampaikan TGB di acara podcast bersama mantan menteri BUMN Dahlan Iskan yang tayang Rabu (12/10/2022) sore.
Baca juga: Jadi Tamu Dahlan Iskan, TGB: Bergabung di Perindo Menunjukkan Kebhinnekaan
TGB secara eksplisit menyatakan niatnya untuk maju saat menjawab pertanyaan Dahlan Iskan perihal langkah politiknya di Pemilu 2024 tersebut.
"Tuan Guru ini pernah jadi anggota DPR RI, pernah jadi gubernur, lengkap sekali. Apakah sebagai Ketua Harian DPP Partai Perindo akan nyaleg? tanya Dahlan Iskan.
"Kemungkinan besar (akan nyaleg), walaupun belum 100 persen, tetapi kemungkinan besar akan nyaleg melalui Dapil Lombok. Kan ada istilah vote getter, jadi harus masuk," ungkap TGB.
Cucu Pahlawan Nasional TGKH Zainuddin Abdul Madjid tersebut pun menerangjelaskan bahwa Partai Perindo mematok target tinggi pada Pileg 2024 yakni meraih 60 kursi DPR RI.
Dengan target tersebut, pihaknya akan berusaha optimal mengerahkan seluruh sumber daya guna mencapainya.
"Saya pikir semua partai akan mencari tokoh-tokoh yang kredibel. Tokoh-tokoh yang dalam tanda kutip kemanapun dia berlabuh dia sudah membawa konstituennya, gerbongnya," jelas TGB.
Dalam acara tersebut, TGB ditanya banyak hal perihal relasi dirinya dengan Partai Perindo.
Alasan TGB berlabuh ke Partai Perindo juga tak luput dari pertanyaan tokoh pers, Dahlan Iskan.
TGB pun mengurai perjalanannya bergabung dengan Partai Perindo dan komunikasi dengan Ketua Umum Hary Tanoesoedibjo.
Dikatakan, proses tersebut berjalan cukup lama.
Bahkan, sebelum diamanahkan sebagai Wakil Komisaris Utama Bank Syariah Indonesia.