Tragedi Kanjuruhan
Kanjuruhan Merupakan Kerajaan Tertua di Jawa Timur yang Bercorak Hindu
Dalam prasasti itu disebutkan, raja Kerajaan Kanjuruhan paling terkenal adalah Gajayana. Kerajaan ini tidak lama usianya karena ditaklukkan Mataram.
Raja Gajayana juga membuat sebuah tempat suci pemujaan yang sangat bagus untuk memuliakan Resi Agastya.
Selain itu, dibangun pula arca sang Resi Agastya dari batu hitam yang sangat elok.
Bersamaan dengan pentasbihan bangunan suci tersebut, Gajayana menganugerahkan sebidang tanah, sapi, kerbau, serta budak laki-laki dan perempuan sebagai penjaga kepada para pendeta.
Setelah Gajayana mangkat, kekuasaan jatuh ke tangan putrinya, Uttejana yang menikah dengan Pangeran Jananiya dari Paradeh. Semua raja Kerajaan Kanjuruhan terkenal akan kebijaksanaan dan kemurahan hatinya.
Runtuhnya Kerajaan Kanjuruhan Keberadaan Kerajaan Kanjuruhan tidak bertahan lama.
Pada awal abad ke-10, ketika Rakai Watukura dari Mataram Kuno berkuasa, Kerajaan Kanjuruhan berada dalam kekuasaannya. Para penguasa Kerajaan Kanjuruhan menjadi raja bawahan dengan gelar Rakyan Kanuruhan.
Sumber Referensi:
Prasetyo, Deni. (2009). Mengenal Kerajaan-Kerajaan Nusantara. Yogyakarta: Pustaka Widyatama.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com berjudul Kerajaan Kanjuruhan: Sejarah, Masa Kejayaan, dan Keruntuhan