Konflik Rusia vs Ukraina

Resolusi PBB Menolak Pencaplokan Ukraina Diveto Rusia, Begini Sikap China dan India

Rusia mengggunakan hak vetonya untuk menolak resolusi Dewan Keamanan PBB yang mengutuk pencaplokan wilayah Ukraina.

Editor: Sirtupillaili
GETTY IMAGES via BBC INDONESIA
Presiden Vladimir Putin 

TRIBUNLOMBOK.COM - Rusia berupaya keras untuk menggagalkan resolusi Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang mengutuk pencaplokan empat wilayah Ukraina.

Rusia pun menggunakan hak vetonya untuk mencegah resolusi yang didorong Amerika Serikat dan sekutunya.

Dalam situasi ini, dua sukutu Rusia seperti China dan India malah memilih abstain daripada menentang resolusi mengutuk tindakan Rusia terhadap Ukraina.

Resolusi ini didorong AS setelah Presiden Rusia, Vladimir Putin meresmikan pencaplokan wilayah terbesar di Eropa sejak Perang Dunia II.

Pada Jumat lalu Putin menyatakan kekuasaan Rusia atas Kherson, Zaporizhzhia, Luhansk, dan Donetsk yang membentuk sekira 15 persen Ukraina.

Baca juga: Warga Rusia Kompak Tinggalkan Negaranya Karena Tak Ingin Diikutkan Perang

Linda Thomas-Greenfield, Duta Besar AS untuk PBB mendorong resolusi meminta negara-negara anggota tidak mengakui pencaplokan wilayah Ukraina.

Serta mewajibkan Rusia menarik pasukan dari Ukraina.

Hal ini Ini diungkapkan Linda pada pertemuan Dewan Keamanan PBB, Jumat (30/9/2022).

Resolusi yang didorong AS dan Albania menyerukan kecaman terhadap referendum ilegal yang digelar di wilayah Ukraina yang diduduki militer Kremlin dan separatis.

Para anggota Dewan PBB diminta tidak mengakui perubahan apa pun pada perbatasan Ukraina.

Resolusi itu juga meminta Rusia untuk segera menarik pasukannya dan mengakhiri invasi yang diluncurkan pada 24 Februari.

Sepuluh negara memberikan suara dukungan terhadap resolusi tersebut.

Sementara China, Gabon, India, dan Brasil abstain.

"Tidak ada satu negara pun yang memilih Rusia. Tidak satu pun," kata Thomas-Greenfield kepada wartawan setelah pertemuan itu, seraya menambahkan bahwa abstain jelas bukan pembelaan Rusia.

Duta Besar Rusia untuk PBB, Vassily Nebenzia berpendapat bahwa wilayah Ukraina yang dicaplok memang memilih bergabung dengan Federasi Rusia.

Sumber: Tribun Lombok
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved