KTT G20 Indonesia

9 Bandara Termasuk Lombok Disiapkan untuk Parkir Pesawat Kepresidenan pada Puncak KTT G20 di Bali

Selain Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai Bali, Angkasa Pura I juga menyiapkan 9 bandara lain untuk parking stand pesawat kepresidenan.

Editor: Dion DB Putra
Dokumentasi PT AP I Bandara Lombok
Aktivitas di Bandara Internasional Lombok beberapa waktu lalu. Bandara Lombok disiapkan untuk parkir pesawat kepresidenan anggota G20. 

TRIBUNLOMBOK.COM, MANGUPURA - Sembilan bandara termasuk Bandara Internasional Lombok disiapkan untuk parkir pesawat kepresidenan delegasi KTT G20 di Bali, November 2022.

Selain Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai Bali, Angkasa Pura I juga menyiapkan 9 bandara lain untuk parking stand pesawat kepresidenan negara anggota G20.

Baca juga: GM Bandara Lombok Rahmat Adil Indrawan: Kami Hadir untuk Membesarkan Nusa Tenggara Barat

Demikian dikatakan Direktur Utama PT Angkasa Pura I, Faik Fahmi seusai memimpin kegiatan latihan Penanggulangan Keadaan Darurat ke-107 di Bandara Ngurah Rai, Kamis (29/9/2022).

"Terkait dengan pengaturan penerbangan terutama untuk yang VVIP kita akan memanfaatkan tidak hanya Bandara-bandaranya AP I, tetapi juga Bandara yang dikelola AP II. Jadi selain Bandara Ngurah Rai, kita juga didukung oleh 9 Bandara lain yang berada di lokasi sekitar Bali," ujar Faik Fahmi.

Sembilan Bandara itu akan dioptimalkan untuk parking stand pesawat-pesawat VVIP.

Terkait pesawat kepresidenan negara mana yang parkir di Bandara Ngurah Rai dan negara mana yang parkir di Lombok, Surabaya dan lainnya, diserahkan kepada Kementerian Luar Negeri. Kemlu yang mengatur parking stand pesawat-pesawat VVIP di Bandara mana saja.

"Kami sedang melakukan koordinasi secara intens karena memang perkembangan terkait dengan jumlah pesawat VVIP yang akam beroperasi ini akan terus berkembang. Awalnya ada sekitar 20 pesawat VVIP dan ditambah 10 pesawat VVIP undangan dan total sekitar ada 30, tapi perkembangannya jumlah pesawat VVIP yang akan dibawa masing-masing negara itu berbeda-beda," imbuh Faik Fahmi.

Menurut Dirut AP I, bahkan satu negara bisa empat hingga enam pesawat. Pihaknya tengah memfinalisasi hal tersebut koordinasi dengan seluruh stakeholder untuk memastikan agar dapat dipersiapkan secara baik.

Kesembilan Bandara yang dimaksudkan yakni Bandara Internasional Juanda, Makassar, Lombok, Semarang, Jogja, YIA, Solo, Cengkareng dan Balikpapan. Lalu ada juga pilihan jika masih kekurangan akan disiapkan Bandara Halim Perdanakusuma.

"Saat ini kita dengan seluruh stakeholder termasuk dengan AirNav melakukan simulasi skenario yang akan kita lakukan nantinya. Karena ada prosedur penanganan terhadap pesawat VVIP dimana 15 menit sebelum mendarat sudah harus steril dan 15 menit setelah mendarat juga harus steril. Ini yang benar-benar kita atur menyesuaikan dengan jadwal kedatangan dari masing-masing kepala negara," ungkap Faik Fahmi.

Dia mengharapkan pemerintah bisa memberi kepastian terkait dengan jadwal pesawat VVIP tersebut paling tidak dua minggu sebelum hari-H sehingga pihaknya bisa menyesuaikan jadwal penerbangan reguler.

"Misalnya penerbangan Garuda yang tadinya terbang pukul 18.00 Wita, tapi karena ada pergerakan pesawat VVIP lalu penerbangan Garuda itu mundur ke pukul 23.00 Wita misalnya. Penumpang tidak harus datang mulai pukul 16.00 Wita. Pengaturan seperti ini yang memang akan kita lakukan untuk memastikan walaupun terjadi keterlambatan pesawat regular, tapi penumpangnya bisa kita manage dengan baik," paparnya.

Pemerintah menyarankan sistem buka tutup operasional Bandara Ngurah Rai saat KTT G20, tetapi itu belum final, masih dalam pembahasan bersama.

"Kita masih dalam tahap pembahasan terkait skenario apa yang akan kita lakukan. Jadi skenario buka tutup itu salah satu skenario yang akan dilakukan, tapi kami terus berkonsolidasi dengan semua pihak untuk pengaturan itu. Belum final (skenario buka tutup operasional Bandara) karena jadwal penerbangan pesawat VVIP itu belum fix. Kita bisa memfinalisasi kalau ada kepastian terkait jadwal untuk penerbangan VVIP dari negara-negara yang datang untuk G20," jelas Faik Fahmi.

Disinggung bagaimana kesiapan Angkasa Pura I untuk KTT G20 pihaknya mengaku sangat siap karena secara teknis skenario sudah disiapkan mulai dari peningkatan kapasitas terminal VVIP, beautifikasi Bandara dipercantik, layanan lainnya diperbaiki semua.

Demi menguji kesiapan Bandara Ngurah Rai jelang pelaksanaan KTT G20, Angkasa Pura I melakukan latihan Penanggulangan Keadaan Darurat (PKD) ke-107 tahun 2022, Kamis (29/9/2022).

Dalam latihan PKD tersebut, fungsi koordinasi, komunikasi, komando, dan sinkronisasi antarunit dan instansi komunitas bandara akan diuji.

Selain untuk menguji personel, latihan PKD juga merupakan upaya untuk menguji Dokumen Penanggulangan Keadaan Darurat Bandar Udara atau Airport Emergency Plan (AEP), Dokumen Program Keamanan Bandar Udara atau Airport Security Program (ASP), Dokumen Rencana Mitigasi Bencana di Bandara atau Airport Disaster Management Plan (ADMP), Buku Pedoman Bandar Udara Siaga Bencana (Get Airport Ready Disaster/GARD), serta Standard Operating Procedure (SOP) yang berlaku di bandara.

Dalam pelaksanaannya, latihan PKD yang diselenggarakan untuk pertama kalinya sejak 2020 tersebut terdiri atas tiga rangkaian latihan skala penuh, yaitu latihan terkait penanganan kecelakaan pesawat udara (Aircraft Accident Exercise), penanganan bencana alam (Disaster Exercise), dan penanganan ancaman keamanan bandara (Security Exercise).

Aircraft Accident Exercise menguji kemampuan personel dan dokumen SOP yang berlaku ketika pesawat udara milik maskapai penerbangan Barong Air berjenis Boeing 777-300ER dengan rute Singapura-Bali yang mengangkut 369 penumpang dan 19 awak kabin mengalami kegagalan saat proses pendaratan hingga pada akhirnya mengalami crash di sisi selatan runway Bandara Ngurah Rai. Diketahui juga bahwa salah seorang penumpang terindikasi terjangkit penyakit cacar monyet atau monkeypox.

Dalam skenario ini, kecelakaan pesawat ini mengakibatkan 87 orang luka ringan, 58 luka berat, 97 meninggal dunia, serta 146 orang lainnya selamat. Akibat kecelakaan ini, digambarkan Bandara Ngurah Rai ditutup sementara.

Dalam Disaster Exercise mensimulasikan penanganan dan mitigasi bencana alam gemba bumi berkekuatan 8,5 SR dengan kedalaman 15 km yang berpusat di barat daya Pulau Bali serta berpotensi menimbulkan tsunami. Gempa bumi ini mengakibatkan sejumlah kerusakan pada bangunan terminal bandara, serta terganggunya operasional penerbangan di Bandara Ngurah Rai.

Sedangkan dalam Security Exercise, disimulasikan situasi penyanderaan terhadap seorang delegasi KTT G20 yang dilakukan oleh dua orang petugas Facility Care Bandara Ngurah Rai. Delegasi asal Britania Raya yang baru saja selesai menjalani proses imigrasi dan kepabeanan tersebut disandera 2 pelaku saat tengah berjalan menuju lokasi penyambutan delegasi.

Terpisah, Kepala Biro Komunikasi (KaroKom) Kemenko Marves, Andreas Dipi Patria mengatakan, selama KTT G20, pesawat delegasi akan menginap/parkir di beberapa bandara dengan spesifikasi teknis sesuai standar internasional dan fasilitas bandara yang memadai di sekitar Bali.

“KTT G20 ini tentunya akan mendatangkan juga banyak pesawat, baik pesawat komersil yang terjadwal secara reguler maupun pesawat yang digunakan dalam bentuk private jet, bahkan yang akan hadir juga pesawat kenegaraan atau pesawat kepresidenan,” ujar Andreas, pada konferensi pers daring Kesiapan Logistik Jelang KTT G20, Rabu (27/9/2022).

Tentunya Bandara Ngurah Rai ini tidak cukup untuk menampung pesawat dari para delegasi yang berasal dari 19 negara G20 yang akan hadir nanti, ditambah ada sekitar 19 undangan, baik berasal dari lembaga-lembaga internasional, bahkan ada 9 negara undangan.

“Pada saat ini kami terus berkoordinasi dengan teman-teman selain dari Bandara I Gusti Ngurah Rai yang berupaya memenuhi standar internasional agar dapat digunakan untuk keperluan bukan saja parkir, mendarat dan seterusnya, tapi juga untuk menginap,” imbuh Andreas.

Ia menambahkan dengan demikian semua proses pada saat H-2 acara KTT G20 sampai H-1 itu akan ditata sedemikian rupa. Dan untuk mengurangi kepadatan, wisatawan diimbau melalui Kemenparekraf untuk memberikan travel noted agar mengurangi jadwal kunjungannya di hari-H pelaksanaan KTT G20. (zae/tribun bali)

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved