Bupati Lombok Timur Buka Pospeda ke-9 di Ponpes Baiturrahim Kabar
Pospeda Lombok Timur 2022 ini diikuti sebabyak 44 Pondok Pesantren dengan 523 peserta
Penulis: Ahmad Wawan Sugandika | Editor: Wahyu Widiyantoro
Laporan Wartawan TribunLombok.com, Ahmad Wawan Sugandika
TRIBUNLOMBOK.COM, LOMBOK TIMUR - Bupati Lombok Timur H M Sukiman Azmy membuka Pekan Olahraga dan Seni Pondok Pesantren (Pospeda) di Yayasan Pondok Pesantren Baiturrahim Kabar, Kamis (22/9/2022).
Dalam acara yang diselenggarakan Forum Kerjasama Pondok Pesantren (FKSPP) Lombok Timur dan Kemenag Lombok Timur ini, Sukiman menyampaikan kegiatan Pospeda ini dianggap sangat penting untuk meningkatkan sikap kompetitif santri di Lombok Timur dilakukan.
"Ajang Pospeda ini merupakan sebuah kesempatan bagi para santri untuk memupuk bakatnya dan menonjolkan jati diri para santri," ucapnya.
Sukiman mengatakan, dalam Pospeda ini ada dua unsur yang diasah yakni olahraga dan seni.
Baca juga: Ponpes Al-Irsyad Al-Islamiyah di Kawasan Mandalika Akan Beradaptasi Jadi Tujuan Wisata Religi
"Orang mengatakan dengan olahraga kita sehat dengan seni membuat hidup akan jadi lebih indah," ungkapnya.
Selain itu, Pospeda ini menurutnya juga sebagai momentum untuk para santri memupuk rasa percaya dirinya untuk tampil dan berbicara di depan orang banyak sehingga terbiasa berbicara di depan umum.
Ia menceritakan pengalaman beberapa bulan lalu saat peringatan Hari Anak Nasional (HAN) yang dimeriahkan di Lombok Timur yang dihadiri Mensos Tri Rismaharini dan sejumlah pejabat lainnya.
Dimana pada acara itu Menteri sosial meminta kepada para anak-anak yang hadir menyampaikan keinginan dan harapan mereka kepadanya, namun tidak ada satupun anak-anak yang mau bicara untuk menyampaikan keinginan mereka.
"Saya waktu itu sangat malu sekali, ini pengalaman buruk kita, dari ratusan anak yang hadir itu, dari tingkat SD sampai SMA itu, tidak ada yang berani ngomong padahal apapun yang mereka minta waktu itu pasti akan dikasih. Karena tidak ada yang mau bicara ibu menteri langsung bertanya ke saya, kenapa anak-anak tidak berani ngomong, itu menyedihkan saya," ceritanya.
Pospenas ini menurutnya secara tidak langsung akan memupuk ketangkasan, kecerdasan dan meningkatkan rasa percaya diri terhadap para santri.
Sehingga pengalaman pada acara HAN itu tidak terulang lagi.
Ia meminta agar acara seperti ini sering-sering diadakan baik tingkat Desa, Kecamatan, bahkan tingkat Provinsi.
"Dengan acara ini maka anak-anak kita nanti akan tampil dan disaksikan oleh para penoton dan juri, jadi disana mental dan rasa percaya dirinya akan dibentuk," ungkapnya.
Sebagai bentuk komitmen dan suport terhadap acara itu, Pemda Lombok Timur akan siap memberikan support dana untuk melangsungkan acar-acara sepeti itu yang akan berdampak langsung terhadap para santri di Lombok Timur.
Sebelumya Ketua Panitia Muhammad Khotam Zamzami menyampaikan pelaksanaan Pospeda ini diikuti sebabyak 44 Pondok Pesantren dengan 523 peserta.
"Tidak semua pesantren yang mengikuti Pospeda ini karena berbagai persoalan, salah satunya karena waktu pemberitahuannya juga terlalu mepet. Animo ponpes ini sangat tinggi untuk mengikuti acara ini, masing-masing pesantren mengutus santrinya ada yang sampai 30," ungkapnya.
Mata lomba yang dilombakan dalam Pospenas ini ialah dari cabang seni yakni lomba pidato bahasa Indonesia, Pidato Bahasa Inggris, Pidato Bahasa Arab, Filem Video Pendak, Hadroh dan Kaligrafi.
Sementara mata lomba bidang olahraga yakni Lari 100 Meter, Lari 200 Meter, Lompat Jauh, Tolak Peluru, dan Pencak Silat.
Baca juga: Kenaikan Harga BBM Tidak Mempengaruhi Biaya SPP Santri Ponpes NWDI di Lombok Timur
Dirinya berharap dengan adanya Pospeda ini, bisa mengembangkan bakat dan kreativitas para santri di Lombok Timur.
"Khususnya juga kita berharap pada tahun depan acara Pospeda di Lombok Timur bisa dilakukan lebih meriah lagi dan diikuti oleh seluruh Ponpes yang ada di Lombok Timur," tutupnya.
Pospeda ini adalah agenda tahunan yang diselenggarakan satu kali dalam tiga tahun oleh Kementrian Agama (Kemenag) Lombok Timur.
Pospeda berjalan selama 9 kali, namun persoalan Pospenas ini nyatanya baru kali ini di rasakan Pondok Pesantren (Ponpes) di Lombok Timur.
Hal ini di sampaikan Ketua Panitia Pospeda 2022, Muhammad Khotam Zamzami kepada TribunLombok.com, Jumat (22/9/2022).
"Kita awalnya pikir Pospeda ini adalah Pospeda yang pertama, ternyata bukan, Pospeda sebenarnya itu sudah terselenggara sebanyak 8 kali, bukannya kita tidak dapatkan informasi tetapi informasi itu di tutup-tutupi masuk ke Ponpes," ucapnya.
Lebih jauh Zamzami berharap kepada Kemenag yang memang punya kegiatan harus lebih memperhatikan apa yang menjadi kewajibannya.
Namun sampai saat ini, sampai telah dibukanya Pospeda yang diselenggarakan oleh FKSPP pada Kamis 21 September 2022 kemarin belum ada respon apapun dari Kemenag.
"Dari Kemenag saya masih melihat tidak ada dorongan berupa material yang sebenarnya ini adalah gawenya dia," tuturnya.
Walaupun memang diakuinya Kemenag susah secara struktur organisasi karena memang Kemenag vertikal secara material, dimana kegiatan seperti ini harus dikomunikasikan di Kemenag pusat.
Baca juga: Hultah ke-87 Madrasah NWDI di Ponpes Syaikh Zainuddin NW Anjani: Donor Darah hingga Cukuran Massal
Zamzami menyebut alasan Kemenag utamanya memang dari keterbatasan anggaran yang menjadikan mereka tidak bisa membuat event.
Maka sebelumnya model pengiriman ke tingkat provinsi adalah dengan di tunjuk siapa dari sekolah-sekolah yang ada di Lombok Timur yang akan mewakili, dan itu rata-rata di ambil dari sekolah Negeri.
Oleh karenanyalah pergerakan FKSPP menghidupkan kembali kegiatan Pospeda ini di lihatnya positif.
"Bayangkan di Lombok Timur saja saat ini terdapat 214 ponpes, dan memang Pospeda ini kan di selenggarakan untuk mencari bibit unggul itu, yang ada di Ponpes," terangnya.
Namun kata dia, Sebagai ketua panitia tetap ada upaya komunikasi dengan Kemenag untuk bagaimana kelanjutannya, karena acara ini diharapkan tidak hanya sampai disini, namun berlanjut hingga di tahun-tahun yang akan datang.
"Terus menerus kita komunikasi tentang perkembangan dan pendaftaran. Dimana kita juga punya wa group dan di dalamnya dari kemenag sudah ada, dan perkembangannya sebenernya sudah di pantau langsung oleh mereka," jelasnya.
Sebagai informasi Pospeda tahun ini di ikuti 44 Ponpes dari 213 Ponpes di Lombok Timur dengan total 523 peserta, yang di selenggarakan di Ponpes Baiturrahim, Kabar, Kecamatan Sakra, Lombok Timur sebagai tuan rumahnya
"Untuk itu tahun depan jangan sampai Pospeda ini di tutup seperti tahun tahun yang lalu, melihat dari bagaimana antusiasmenya para santri yang ikut dalam acara Pospeda tahun ini," tutupnya.
(*)