Berita NTB
APJI NTB Bahas UMKM Kuliner di Loang Baloq ‘Harus Naik Kelas’
Asosiasi Pengusaha Jasaboga Indonesia (APJI) Provinsi NTB turut menyoroti Usaha Menengah Kecil dan Mikro (UMKM) yang ada di Kota Mataram.
Penulis: Laelatunniam | Editor: Robbyan Abel Ramdhon
Laporan Wartawan TribunLombok.com, Laelatuni'am
TRIBUNLOMBOK.COM, MATARAM - Asosiasi Pengusaha Jasaboga Indonesia (APJI) Provinsi NTB turut menyoroti Usaha Menengah Kecil dan Mikro (UMKM) yang ada di Kota Mataram.
Menurut APJI NTB, masih banyak UMKM di Kota Mataram belum memiliki standar makanan, minuman, rias pelayan maupun jasa pelayanan yang layak.
Kondisi itu terutama berlaku bagi UMKM yang beroperasi di sepanjang jalan dan Taman Loang Baloq.
Ketua APJI NTB, Wagini atau kerap disapa Ibu Kus menjabarkan, bahwa UMKM NTB sudah saatnya untuk naik standar, Kamis (22/9/2022).
“Kita punya mimpi agar kehadiran APJI dapat bermanfaat untuk ukm-ukm yang lain, khususnya standarisasi UMKM yang ada di Kota Mataram dan NTB,” jelas Ibu Kus.
Baca juga: Kuliner Pantai Ampenan ada di ASTON Inn Mataram, Nikmati Hidangan Sasak dengan Harga Terjangkau
Dengan anggota sekitar 210 pengusaha UMKM yang bergerak di kuliner se-NTB, APJI NTB akan mencoba meningkatkan kelas UMKM bidang kuliner di NTB.
Masih Ibu Kus, dia mengatakan akan melakukan edukasi di UMKM-UMKM yang ada di sepanjang pedagang kuliner pantai dan jalan Loang Baloq.
Dalam observasi secara langsung, Ibu Kus menjelaskan beberapa poin yang harus ditingkatkan oleh pedagang-pedagang yang ada di sepanjang jalan dan pantai Loang Baloq.
Pertama, olahan makanan. Menurut Ibu Kus, olahan makanan yang dijualkan oleh UMKM sepanjang jalan Loang Baloq tidak memiliki perbedaan sama sekali.
Baca juga: Sambut WSBK Mandalika 2022, Kota Mataram Siapkan Festival Kuliner
“Semuanya ikan bakar. Tidak ada yang berbeda. Oleh karenanya kita ingin hadir untuk mengedukasi. Salah satunya cara mengolah makanan,” tutur Ibu Kus.
Dan usai melakukan edukasi, diharapkan para pedagang kuliner di Loang Baloq memiliki menu ciri khas masing-masing.
Adapun rias pelayan yang dimaksud oleh APJI yakni tata cara berpakaian.
“Baru bangun tidur dan langsung pakai daster jualannya. Setidaknya pakai celemek, agar tidak terkena ceceran makanan dan lebih sopan,” jelas Ibu Kus.
Juga Nomer Induk Berusaha (NIB), tidak luput disoroti oleh Ibu Kus. Menurutnya, UMKM-UMKM yang ada di Loang Baloq belum secara keseluruhan memiliki NIB.