Berita Viral

Pemerintah Indonesia Klaim Sudah Dapat Identitas Bjorka, Sang Hacker: Itu Jelas-jelas Omong Kosong

Bjorka melalui situs Breached.to menyebut klaim pemerintah Indonesia yang sudah mengetahui identitas dirinya hanyalah omong kosong belaka.

Penulis: Irsan Yamananda | Editor: Irsan Yamananda
Net
Ilustrasi - Bjorka melalui situs Breached.to menyebut klaim pemerintah Indonesia yang sudah mengetahui identitas dirinya hanyalah omong kosong belaka. 

TRIBUNLOMBOK.COM - Pemerintah Indonesia beberapa waktu yang lalu mengaku sudah mengetahui identitas Bjorka.

Seperti diketahui, Bjorka merupakan hacker yang mengaku memiliki ratusan juta data penduduk Indonesia dan menyebarkan informasi pribadi diduga miliki pejabat Tanah Air.

Mendengar berita tersebut, Bjorka memberikan bantahannya melalui situs Breached.to.

Menurut Bjorka, klaim Pemerintah Indonesia hanyalah omong kosong belaka.

"That's complete bullshit (Itu jelas-jelas omong kosong)," tulisnya seperti dikutip pada Kamis (15/9/2022).

Menurut Bjorka, pemerintah Indonesia mendapatkan informasi yang salah dari pemilik akun Twitter Dark Tracer.

Bjorka menambahkan, Dark Tracer memberikan informasi palsu pada pemerintah.

"The indonesian government feels they has identified me based on misinformation from the dark tracer (twitter.com/darktracer_int), who has provided fake services to the indonesian government (Pemerintah Indonesia merasa telah mengidentifikasi diriku berdasarkan informasi dari Dark Tracer yang memberikan info palsu pada mereka)," imbuhnya.

Bjorka menduga, saat ini anak yang diduga dirinya itu telah ditangkap dan diinterogasi pihak berwajib.

Ia juga mengancam Dark Tracer karena memberikan informasi palsu.

Baca juga: Data Diduga Milik Puan Maharani Disebar Bjorka, Sekjen PDIP: Pelanggaran Pidana yang Sangat Serius

Tak cukup sampai di situ, Bjorka juga menyebut pemerintah Indonesia sekumpulan orang bodoh.

"Perhaps this child has now been arrested and is being interrogated by the indonesian government (Mungkin anak ini sekarang telah ditangkap dan diinterogasi oleh pemerintah Indonesia)," ujar Bjorka.

"For dark tracer, it's your sin to have given wrong information to a bunch of idiots (Untuk Dark Tracer, kau berdosa karena memberi informasi palsu pada sekumpulan orang bodoh)," tulisnya.

Diberitakan sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD mengklaim pemerintah telah mengantongi identitas dari peretas Bjorka

Tak hanya mengantongi identitas, Mahfud juga mengklaim pemerintah telah mengetahui keberadaan Bjorka.

Meski demikian, Mahfud mengatakan identitas hacker tersebut belum bisa diungkap ke publik.

"Kita terus menyelidiki karena sampai sekarang ini memang gambaran pelakunya sudah teridentifikasi dengan baik oleh BIN dan Polri, tetapi belum bisa diumumkan." 

"Gambaran siapa dan di mananya itu kita sudah punya alat untuk melacak itu semua,” kata Mahfud, Rabu (14/9/2022) dikutip dari Kompas.com

Lanjut Mahfud mengatakan, motif dari hacker Bjroka pun juga sudah diketahui. 

Menurut Mahfud MD motif dari aksi Bjorka tersebut diketahui beragam. 

Baca juga: Informasi Pribadinya Diduga Disebar Bjorka di Medsos, Anies Baswedan: Kebanyakan Salah Itu Datanya

"Motifnya kan ternyata juga gado-gado. Ada yang motif politik, motif ekonomi, motif jual beli dan sebagainya," ungkap Mahfud.

Melihat motif tersebut, Mahfud pun menyatakan, serangan siber yang dilakukan Bjorka tidaklah membahayakan.

"Sehingga juga ya motif-motif kayak begitu itu sebenarnya tidak ada yang terlalu membahayakan," ucap Mahfud.

Selain itu, berdasarkan rapat koordinasi dengan Kepala BIN, Kapolri, Kepala BSSN, dan Menkominfo, Bjorka tidak memiliki keahlian membobol data yang begitu mumpuni. 

Menurut Mahfud, Bjorka hanya ingin memberitahu pemerintah untuk berhati-hati. 

"Bahkan kalau dari hasil kesimpulan tadi, apa yang disebut Bjorka ini sebenarnya tidak punya keahlian atau kemampuan membobol yang sungguh-sungguh," kata Mahfud.

Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo menyatakan, tim gabungan terpadu masih bekerja dan menyelidiki dugaan peretasan data yang dilakukan oleh hacker Bjorka tersebut.

"Tim gabungan masih bekerja," kata Dedi, Rabu (14/9/2022) sebagaimana dilansir Tribunnews

Nantinya, pihak kepolisian bakal menyampaikan jika telah mendapatkan kabar soal kasus tersebut.

"Nunggu updatenya dari Dirtipisiber juga," kata Dedi. 

Baca juga: Cak Imin Berhenti Pakai WA setelah Data Pribadi Diretas Bjorka, DPR Percepat Pengesahan RUU PDP

Jokowi Turun Tangan

Merespons aksi hacker atau peretas Bjorka, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menginstruksikan pada jajaran terkait untuk membentuk tim khusus. 

"Jadi akan ada emergency response team dari BSSN, Kominfo, Polri, dan BIN untuk melakukan asesmen-asesmen berikutnya,” kata Menkominfo, Johnny G Plate, Selasa (13/9/2022) dikutip dari Kompas.com

Lanjut Jhonny mengatakan, pemerintah juga akan terus melakukan pembahasan mengenai Rancangan Undang-Undang Tentang Perlindungan Data Pribadi (RUU PDP) untuk menjaga ruang digital. 

"RUU PDP telah disetujui di rapat tingkat I oleh Panja Komisi I DPR RI dan pemerintah."

"Kami sekarang tentu menunggu jadwal untuk pembahasan dan persetujuan tingkat II yaitu rapat paripurna DPR.

"Mudah-mudahan nanti dengan disahkannya RUU PDP menjadi Undang-Undang PDP akan ada payung hukum baru yang lebih baik untuk menjaga ruang digital kita," kata Jhonny.

Adapun, tim khusus tersebut terdiri dari Badan Siber dan Sandi Nasional (BSSN), Badan Intelijen Negara (BIN), Kemenkominfo dan Polri.

(Tribunnews.com/Milani Resti/Igman Ibrahim) (Kompas.com/Aryo Putranto/Achmad N) (TribunLombok)

Sumber: Tribun Lombok
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved