Sosok Muhdan, Guru Silat dan Chef Langganan Wali Kota Mataram yang Tewas Dianiaya ODGJ
Muhdan tewas dianiaya orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) di Pagesangan Timur, Kota Mataram. Ia sosok yang dikenal memiliki segudang keterampilan.
Penulis: Jimmy Sucipto | Editor: Sirtupillaili
Laporan Wartawan TribunLombok.com, Jimmy Sucipto
TRIBUNLOMBOK.COM, MATARAM - Muhdan korban penusukan di Pagesangan Timur, Kota Mataram merupakan sosok yang dikenal memiliki segudang keterampilan.
Muhdan diberitakan menjadi korban amuk Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ).
Sosok Muhdan sebenarnya dikenal jago silat hingga memiliki kemampuan memasak dan gelar chef.
Dahulu korban juga pernah mengajar bela diri silat.
Hal tersebut disampaikan Humaidi (46), tetangga korban yang masih berstatus keluarga Muhdan, Rabu (7/9/2022).
Guru Silat
Baca juga: Hasil Autopsi Korban Tewas Dianiaya ODGJ di Mataram, Polisi Cek Kejiwaan Pelaku
Humaidi mengatakan bahwa Muhdan dulu mengajar bela diri silat di suatu sekolah yang ada di Lingsar, Lombok Barat.
"Dulu dia mengajar silat, tetapi sekarang sudah tidak lagi. Karena sudah cukup berumur dan sibuk dengan kesehariannya memasak di rumah makannya," ujar Humaidi, sepupu Muhdan.
Hal tersebut diperkuat dengan pernyataan beberapa murid silat Muhdan yang ikut berduka.
Terlihat beberapa muridnya mendatangi rumah duka atau mengirim ucapan bela sungkawa melalui media sosial WhatsApp.
Juru Masak
Di lokasi penganiayaan yang menyebabkan Muhdan meninggal, terlihat lauk pauk sisa makanan yang dimasak Muhdan sebelum kejadian pada Selasa (6/9/2022).
"Ini lauk yang dijual tadi malam, yang membuat (memasak) ini ya Muhdan," jelas Humaidi, memperlihatkan ikan bakar, cumi bakar dan lauk lainnya.
Kehebatan Muhdan mengolah makanan pun sudah teruji sebelum ia mulai berjualan di lokasi tersebut.
Muhaimin mengatakan, saat pandemi Covid-19, Muhdan berkerja sebagai Chef di Hotel Grand Legi, Mataram.
"Dulunya beliau berkerja sebagai chef di Hotel Grand Legi, tetapi memutuskan untuk membuka usaha sendiri. Ini lah warung makannya yang dia kelola," Tutur Humaidi.
Langganan Wali Kota Mataram
Dalam perjalanan usahanya, Humaidi mengatakan jamu buatan Muhdan kerap dibeli oleh Wali Kota Mataram Mohan Roliskana.
"Wali Kota sering ke sini untuk membeli jamunya, tapi saya tidak tau jamu yang kegunaan apa dan jamu seperti apa yang biasa di beli oleh walikota," tutur Humaidi.
Dengan segudang pengalaman tersebut, murid silat, langganan, hingga keluarga merasa sangat terpukul atas kepergian Muhdan.
Humaidi juga turut menuntut kepolisian mengadili pelaku Muhit, seadil-adilnya.
"Kami minta polisi mengadili seadil-adilnya berdasarkan peraturan yang berlaku," tandas Humaidi.
(*)