Berita Bima
Pemotongan Uang Bansos Kebakaran di Desa Padolo Terjadi Dua Kali, Termasuk untuk Biaya SPj
epala Desa Padolo, Lukman disebut sebagai pihak yang memotong bantuan sosial kebakaran bagi warga, yang kini diusut Kejaksaan Negeri Bima.
Penulis: Atina | Editor: Robbyan Abel Ramdhon
"Uang langsung kami setorkan kepada Ismud sebesar Rp18,5 juta rupiah," tandasnya.
Diakui Lukman, uang yang disetorkan ke Ismud merupakan hasil dari pengumpulan warga penerima bantuan di Desa Padolo.
Untuk pembuatan SPj ini, hanya penerima bantuan dengan rusak berat saja yang dikumpulkan uangnya.
Sedangkan bagi mereka yang rusak ringan, tidak dilakukan pengumpulan uang.
"Ada yang kumpul uang satu juta, sampai satu juta lebih," sebut Lukman.
Ditanya siapa yang mengumpulkan uang?
Lukman menyebut, ia meminta bantuan kepada 2 orang stafnya yang pada saat itu juga kebetulan menjadi korban kebakaran.
"Uang sebesar Rp18,5 juta itu, langsung kami berikan kepada Ismud," tandas Lukman.
Pada berita sebelumnya, tersangka kasus dugaan korupsi dana Bantuan Sosial (Bansos) kebakaran di Bima, Sirajudin bernyanyi.
Ia membantah telah melakukan pemotongan bantuan dan menyebut adanya keterlibatan pihak lain, yakni Kades Padolo.
"Kades Padolo sempat hubungi saya, kasitau ada uang SPj. Saya tolak dan saya arahkan ke bawahan saya, karena saya tidak tahu menahu soal SPj. Kades Padolo itu yang potong," ungkap Sirajudin kepada wartawan akhir pekan lalu.
Sirajudin ditetapkan sebagai tersangka oleh Kejaksaan Negeri (Kejari) Bima, karena diduga kuat terlibat dalam pemotongan dana bansos bagi korban kebakaran di Bima.
Hingga saat ini, Sirajudin dan dua tersangka lain yakni Ismud dan satu pendamping sosial belum ditahan.
Bahkan Sirajudin, belum sama sekali diperiksa oleh penyidik Kejaksaan pasca ditetapkan sebagai tersangka.
Dana Bansos ini berasal dari Kementerian Sosial RI, untuk merehabilitasi rumah warga yang terbakar, baik rusak ringan, sedang dan berat.
Bansos dikucurkan selama dua tahun, yakni 2020 dan 2021 dengan sebaran lokasi korban kebakaran di sejumlah desa di Kabupaten Bima. (*)