Berita Mataram

Kronologi Puluhan Siswa SMPN 14 Mengamuk dan Merusak Ruang Belajar SD 2 Model Mataram

Menurut Aries, perusakan terjadi saat 262 siswa SDN 2 Model Mataram sedang menjalani kegiatan belajar mengajar (KBM)

Penulis: Lalu Helmi | Editor: Dion DB Putra
tangkapan layar
Tangkapan layar aksi perusakan SD 2 Model Mataram, Jumat (2/9/2022). 

Laporan Wartawan TribunLombok.com, Lalu Helmi

TRIBUNLOMBOK.COM, MATARAM - Puluhan siswa SMPN 14 Kota Mataram mengamuk dan merusak ruang kelas siswa SDN Model Mataram, Jumat (2/9-2022).

Kepala Sekolah SD 2 Model Mataram Aries Setiarini mengatakan, awal mula beberapa orangtua wali murid SDN 2 Model dapat teguran karena parkir kendaraan di halaman SMPN 14 Mataram.

"Dari awal memang ada orangtua kena teguran dari pihak guru SMPN 14 yang minta jangan masukkan kendaraan di depan gerbang sekolah," kata Aries, Jumat (2/9/2022).

Menurut Aries, perusakan terjadi saat 262 siswa SDN 2 Model Mataram sedang menjalani kegiatan belajar mengajar (KBM) seusai Imraq di aula dan halaman sekolah.

"Jadi anak-anak tiba tiba datang ke ruangan tiang (saya). Ada yang lapor kalau skat itu dijebol. Banyak anak yang takut peluk tiang sampai nangis," kata Aries.

Anak-anak yang sedang KBM lari ke tengah untuk mengamankan diri dari aksi perusakan yang dilakukan oleh para siswa SMPN 14 Mataram.

"Kami juga tadi sempat minta ke guru di SMPN 14 itu untuk mohon kebijaksanaannya karena gedung kami sedang proses pemindahan," kata Aries.

Aries mengaku telah memberikan informasi kepada kepala Sekolah SMPN 14 Mataram.

"Saya hubungi langsung kepalanya. Guru-guru mohon diatur siswanya. Kami minta tolong ke pihak guru agar anak-anak mereda. Tapi guru itu minta kami koordinasi dengan kepala sekolah," katanya.

Aries menduga pemicu aksi perusakan itu terkait adanya larangan bagi orangtua wali murid parkir di halaman SMPN 14 Mataram. Rupanya, kata Aries, info itu tidak sampai ke telinga kepala sekolah.

"Itu tidak sampai ke saya. Kalau saja sampai, saya minta ke bapak ibu wali murid untuk dimaklumi mohon jemput di luar. Itu awal kasusnya," kata Aries.

Sebelumnya, kata Aries,seluruh orangtua wali murid SDN 2 Model Mataram menjemput anak-anaknya di halaman SMPN 14 Mataram karena tidak memiliki area parkir. Pun demikian ruang belajar SDN 2 Model Mataram rupanya sudah meminjam gedung di SMPN 14 Mataram sejak 2014 lalu.

"Jadi yang biasanya kami persilakan untuk menjemput sampai parkiran itu. Tapi ternyata ada pihak guru SMP 14 yang larang," kata Aries.

Aries menduga teguran yang dilakukan oleh pihak guru SMPN 14 itu mungkin membuat guru dan murid di SMPN 14 Mataram merasa tersinggung. "Jadi kami memang numpang. Kalau numpang tahu diri gak," kata Aries.

"Ini kan SMP istilahnya kami tahu dirilah. Kalau bisa menjemput di sini. Ya kami minta juga ada penataan lalu lintas. Tapi informasi itu tidak dapat," kata Aries.

Salah satu orang tua siswa SDN 2 Model Mataram M Busairi (50) meminta agar perpindahan gedung SDN 2 Model agar dipercepat.

"Kami minta dipercepat. Agar anak anak belajar lebih tenang. Karena psikologis anak setalah namanya diserang alami trauma," pungkasnya.

Video amatir yang diterima detikBali, rupanya puluhan siswa merusak sekat ruang belajar SDN 2 Model Mataram hingga jebol.

Seluruh siswa menendang, memukul dan melempari ruang belajar SDN 2 Model Mataram hingga jebol.

(*)

Sumber: Tribun Lombok
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved