Perkawinan Anak Jadi Penyebab Stunting, Wagub NTB: Beri Anak Asupan Telur atau Ayam Setiap Hari

Wakil Gubernur NTB Hj Sitti Rohmi Djalilah menyebut salah satu faktor munculnya stunting adalah perkawinan anak. Dia meminta anak-anak diperhatikan.

Penulis: Lalu Helmi | Editor: Sirtupillaili
Dok.Pemprov NTB
Wakil Gubernur NTB Hj Sitti Rohmi Djalilah menggendong salah seorang anak, saat mengunjungi Posyandu Tulip, di Kawasan Kamasan, Mataram, Senin (27/8/2022). 

Laporan Wartawan TribunLombok.com, Lalu Helmi

TRIBUNLOMBOK.COM, MATARAM - Wakil Gubernur NTB Hj Sitti Rohmi Djalilah menyebut salah satu faktor munculnya stunting adalah perkawinan anak.

Sesuai Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2019, perkawinan usia anak menimbulkan dampak negatif bagi tumbuh kembang anak.

Hal ini menyebabkan tidak terpenuhinya hak dasar seperti hak atas perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi, hak sipil anak, hak kesehatan, hak pendidikan dan hak sosial anak.

Karenanya, Rohmi menegaskan anak-anak harus sekolah setinggi- tingginya dan terhindar dari maraknya perkawinan anak.

"Anak-anak didorong sekolah, anak-anak kita harus sekolah setinggi tingginya," ujar Rohmi, saat mengunjungi Posyandu Tulip, di Kawasan Kamasan, Mataram, Senin (27/8/2022).

Baca juga: Rohmi Tegaskan Tetap di Nasdem Meski TGB di Perindo: "Kita Sudah Bicara"

Ia berpesan agar pemberian asupan gizi pada anak harus terus diperhatikan.

Seperti pemberian protein hewani, sayuran dan sebagainya.

"Jangan lupa dikasi protein hewani, tiap hari harus dikasi telur atau ayam, ikan air tawar, laut mana-mana yang penting tiap hari harus ada protein hewaninya," ungkapnya.

Dalam kunjungannya, ia mengapresiasi penurunan angka stunting di Posyandu Tulip, Lingkungan Kamasan.

Pada bulan Februari 2022 tercatat 35 anak, mengalami penurunan per bulan Juli 2022 sebanyak 12 anak yang mengalami stunting.

"Kamasan luar biasa, penurunan angka stunting sudah bagus dari bulan Februari ke Juli bagus, semoga akhir tahun semakin menurun," tutur Rohmi.

Sementara itu, Lurah Monjok Leo Amri Saleh mengatakan, pihaknya terus berupaya memperhatikan tumbuh kembang anak melalui berbagai langkah yang dilakukan.

"Kami terus melakukan pemantauan dan pemberian susu lactona bagi anak - anak yang mendapatkan perhatian yang khusus, bahkan langsung berkunjung kerumahnya," tuturnya.

(*)

 

Sumber: Tribun Lombok
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved