Hadiah dari OPD Pemkot Kota Bima untuk Pawai Rimpu Ternyata Tidak Ada Dalam RKA

Politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Irfan, menjadi anggota dewan yang menyentil sumber anggaran hadiah ini. 

Penulis: Atina | Editor: Maria Sorenada Garudea Prabawati
TribunLombok.com/Atina. 
Suasana RDP yang digelar DPRD Kota Bima pada Jumat (26/8/2022).  

Laporan Wartawan TribunLombok.com, Atina

TRIBUNLOMBOK.COM, KOTA BIMA - Banyak fakta yang muncul dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) kisruh penyelenggaraan Pawai Rimpu di Kota Bima, yang akan digelar pada Sabtu (27/8/2022). 

Tidak hanya soal intimidasi pada pegawai Pemkot Bima, tapi juga fakta lain, yakni sumber uang bagi  Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Pemkot Bima untuk membeli hadiah. 

Politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Irfan, menjadi anggota dewan yang menyentil sumber anggaran hadiah ini. 

"Waktu kita bahas KUA dan PPAS, semua OPD ngeluh tidak punya anggaran. Tapi kok sekarang ramai-ramai ngasi hadiah. Apa karena kegiatan istri wali kota," sentil Irfan.

Baca juga: Kisruh Pawai Rimpu di Kota Bima, Ketua Dewan Ungkap Ada Intimidasi Bagi ASN

Irfan meminta Sekda Kota Bima, mengungkap sumber anggaran yang digunakan OPD untuk membeli hadiah dalam kegiatan Pawai Rimpu

Sekda Kota Bima, H Mukhtar Landa mengakui, jika pengadaan hadiah oleh OPD untuk Pawai Rimpu tidak ada dalam Rencana Kerja Anggaran (RKA) OPD. 

"Iya betul, memang tidak ada dalam RKA untuk beli hadiah ini," akunya. 

Sumber anggaran untuk pembelian hadiah ini, murni dari pribadi Kepala OPD tersebut. 

Namun jawaban sekda ini, justeru memantik kritik dari anggota dewan lain, yakni Amir Syafruddin yang selama ini memang kerap dikenal kritis. 

"Kalau memang uang pribadi, ya jangan bawa-bawa nama OPD dong. Ngomong saja, ini uang pribadi saya," kritiknya. 

Baca juga: Tersangka Pencurian Tak Ditahan, Kinerja Polisi di Kota Bima Disorot: Berbelit-belit

Menurut Amir, dengan tidak membawa nama OPD akan lebih baik disampaikan ke masyarakat karena tidak ada aturan yang melarang Kepala OPD, menyumbangkan uang pribadi. 

Tapi sebaliknya, dengan menyebut nama OPD akan menimbulkan masalah dan pertanyaan karena berkaitan dengan institusi pemerintahan, yang memiliki sumber anggaran dari negara. 

Amir juga menyentil, ramai-ramainya Kepala OPD menyiapkan hadiah untuk Pawai Rimpu, apakah karena event Pawai Rimpu diselenggarakan oleh organisasi yang dipimpin istri Wali Kota Bima. 

"Karena memang benar kata rekan saya Pak Irfan, sebelumnya OPD ini selalu mengeluh tidak memiliki anggaran. Tapi kok sekarang ramai-ramai punya uang," sentilnya lagi. 

DPRD Kota Bima pada Jumat (26/8/2022) , menggelar Rapat Dengar Pendapat (RDP) terkait kisruh event Pawai Rimpu yang akan digelar Pemerintah Kota Bima. 

Halaman
12
Sumber: Tribun Lombok
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved