FAKTA di Balik Pertandingan PS Mataram Kontra Lombok FC, dari Psywar hingga Kritikan

PS Mataram sendiri dikawal oleh Badjang Mataram memiliki alasan tersendiri dalam melakukan psywar.

Penulis: Jimmy Sucipto | Editor: Maria Sorenada Garudea Prabawati
TribunLombok/Jimmy Sucipto
Supporter dari PS Mataram yang menyanyikan yel-yel di saat pertandingan PS Mataram melawan Lombok FC, di GOR 17 Desember, Sabtu (20/8/2022). 

Laporan Wartawan TribunLombok.com, Jimmy Sucipto

TRIBUNLOMBOK.COM, MATARAM - Psychology War (Psywar) dan kritikan yang dilakukan oleh penggemar dari tim yang bertarung di Liga 3 Asprov PSSI NTB turut ikut memeriahkan jalannya pertandingan.

Berbagai nyanyian atau yel-yel yang diiringi dengan perkusi dan dilontarkan oleh masing-masing tim membuat pertandingan semakin seru.

Seusai pertandingan, TribunLombok mendapatkan berbagai kritikan yang dilontarkan oleh penggemar PS Mataram, Badjang Mataram kepada Lombok FC dan penggemarnya, Babalo di GOR 17 Desember, Turida, Mataram, Sabtu (20/8/2022).

PS Mataram sendiri dikawal oleh Badjang Mataram memiliki alasan tersendiri dalam melakukan psywar.

Baca juga: Rofi Munawar Paparkan 4 Cara Partai Gelora untuk Menang di Pemilu 2024

Menurut salah satu anggota Badjang Mataram, Bagas mengatakan perang psikologis turut menjadi penentu dalam sebuah pertandingan.

“Kita melakukan psywar untuk menjatuhkan mental pemain tim musuh, juga gengsi dalam antar supporter,” tutur Bagas usai pertandingan PS Mataram kontra Lombok FC.

Ditambah, Bagas mengutarakan alasan lain melakukan psywar kepada Lombok FC dan Babalo.

“Mereka melakukan aksi pamer, dengan memamerkan Mess player mereka dan menggunakan caption senggol dong. Ya kami senggol sekarang,” ungkap Bagas.

Baca juga: Gelora NTB Gelar FGD, Bekali Kader Spirit Kemenangan Pemilu 2024

Selain itu, Badjang mengkritisi klaim 800 anggota Babalo yang hadir di GOR 17 Desember.

“Kita lihat tadi tidak sampai 800 orang,” tegas Bagas.

Meski diberikan serangan psikologis, dan dianggap arogan serta dikritisi, Panglima Babalo, Awenk turut memberi beberapa komentar, usai pertandingan PS Mataram kontra Lombok FC.

“Silahkan saja, kami tidak mempedulikan teriakan mereka. Selain kami tidak mendengar juga kami rasa mereka tidak penting buat kami tanggapi,” ucap Awenk.

Awenk juga tidak ambil pusing, baginya beserta Babalo adalah menjadi juara dan menjadi pemenang.

Awenk juga menambahkan,” Silahkan membenci, kita uji dengan prestasi. Satu yg kami minta adalah pertandingannya harus fair play.”

Sementara itu, Awenk juga menjawab terkait permasalahan pamer yang dilakukan oleh Babalo di media sosial beberapa waktu lalu. 

“Kalau Badjang Mataram mengatakan kami pamer itu sah sah saja. Karena bila mereka tidak siap dengan fasilitas yang kami punya dan miliki, ya silahkan buat seperti milik kami. Jangan hanya mencibir dong,” tandas Panglima Babalo.

Baca juga: TGH Ahmad Muammar Nasrullah Pimpin MUI Kota Mataram

Adapun kritikan tentang klaim 800 penonton Babalo yang hadir di GOR 17 Desember, dijawab oleh Koordinator Anggota Babalo, Yudi Buster.

“800 orang itu adalah penonton yang hadir dan mendukung LFC,” tegas Yudi.

Yudi juga menjelaskan, bahwa penonton yang tercatat sebagai Babalo pada pertandingan saat melawan PS Mataram sebanyak 367 orang, dan itu sesuai dengan catatan tiket di Tribun Timur.

Dan Yudi menandaskan, “Selama saya memberi statement, saya tidak pernah mau singgung suporter lain.”

(*)

Sumber: Tribun Lombok
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved