Meneladani Nilai Perjuangan TGKH Muhammad Zainuddin Abdul Madjid, Pahlawan Nasional asal NTB
Dia memiliki nama kecil Muhammad Saggaf, lahir pada hari Rabu, 18 Rabi’ul Awal 1316 H, bertepatan dengan 20 April 1908.
Penulis: Ahmad Wawan Sugandika | Editor: Dion DB Putra
Laporan Wartawan Tribunlombok.com, Ahmad Wawan Sugandika
TRIBUNLOMBOK.COM,LOMBOK TIMUR - Lombok memiliki seorang pahlawan masional yang patut diteladani.
Tokoh pahlawan nasional itu bernama TGKH Muhammad Zainuddin Abdul Madjid.
Dia memiliki nama kecil Muhammad Saggaf, lahir pada hari Rabu, 18 Rabi’ul Awal 1316 H, bertepatan dengan 20 April 1908.
Baca juga: DPW Perindo NTB Ziarah Makam Pahlawan TGKH Zainuddin Abdul Madjid Jelang HUT Kemerdekaan RI ke-77
Baca juga: Profil TGKH Muhammad Zainuddin Abdul Madjid, Ulama Karismatik Pahlawan Nasional dari NTB
Sang pahlawan lahir di Kampung Bermi, Desa Pancor, Kecamatan Rarang Timur, sekarang Kecamatan Selong, Kabupaten Lombok Timur, Provinsi Nusa Tenggara Barat.
Muhammad Zainuddin merupakan pengganti nama Muhammad Saggaf.
Perubahan ini dilakukan setelah berhaji di usia sembilan tahun.
Nama ini diambil dari nama seorang ulama di Masjidil Haram yaitu Syeikh Muhammad Zainuddin Sarawak.
Kepada TribunLombok.com, Selasa (16/8/2022), Direktur Kerja sama Universitas Hamzanwadi Dr Muhammad Halqi mengatakan, kelahiran TGKH Muhammad Zainuddin Abdul Madjid tahun 1908 diwarnai sejumlah peristiwa besar di Nusantara maupun di Lombok.
Di tahun pertama abad ke-20, pemerintah Hindia Belanda menerapkan kebijakan politik etis di daerah koloni Hindia Belanda sebagai tindak lanjut pidato ratu muda Belanda (20 tahun), Wilhelmina Helena Pauline Marie van Orange-Nassau.
Kebijakan ini terangkum dalam program Trias van deventer, irigasi, emigrasi, dan edukasi.
Masa kelahiran Saggaf merupakan dekade awalpenjajahan Hindia Belandaditandai dengan penaklukkan Puri Cakranegara tahun 1894 M, dan pembuangan Raja Lombok, Ratu Agung-Agung Ngurah ke Batavia.
Zainuddin remaja mendapatkan pendidikan formal di Sekolah Desa (Volkscholen) sampai kelas III.
Sekolah Desa ini mulai didirikan pemerintah Hindia Belanda sejak menerapkan politik etis memasuki abad ke-20.
Masa ini juga ada sekolah lanjutan, yakni GIS (the Gouvernement Indlandsche Scool).