Berita Lombok Tengah
Difabel dan Hidup Sebatang Kara, Kakek Renta di Lombok Tengah Butuh Bantuan Rumah Permanen Sederhana
Sehari-hari, Papuq Rowoh bertahan hidup dari hasil memancing ikan dan berburu burung dengan getah
Penulis: Sinto | Editor: Wahyu Widiyantoro
Laporan Wartawan TribunLombok.com, Sinto
TRIBUNLOMBOK.COM, LOMBOK TENGAH - Seorang kakek renta di Dusun Papak, Desa Pengengat, Kecamatan Pujut, Lombok Tengah Papuq Rowoh membutuhkan bantuan rumah layak huni.
Umurnya sudah menginjak kepala enam tapi hingga kini masih belum menikah dan hidup sebatang kara.
Sehari-hari, Papuq Rowoh bertahan hidup dari hasil memancing ikan dan berburu burung dengan getah.
Ikan dan burung hasil tangkapan dijual ke warga sekitar atau pasar yang ditukar uang atau beras seikhlasnya.
Baca juga: Acara Tradisional Adat Sasak Peresean Spesial HUT ke-77 RI di Lombok Tengah Berlangsung Kondusif
Meski menyandang disabilitas, Papuq Rowoh sangat bersemangat untuk mencari nafkah walau tidak bisa bekerja berat karena kondisi kakinya.
Tahun 2021 lalu, Yayasan Aksi Inspirasi Indonesia menggalang donasi untuk membuatkan seorang bernama "Ajab" rumah layak huni dan selesai dibangun dua bulan kemudian.
Sejumlah warga meminta Yayasan Aksi Inspirasi Indonesia (AII) untuk kembali menggalang donasi untuk Papuq Rowoh dan warga siap untuk membantu gotong royong mengerjakannya.
AII kemudian mencari lokasi pembangunan rumah baru Papuq Rowoh.
Didapatkan sebidang tanah dari saudara Papuq Rowoh yang akan menjadi lokasi pembangunan rumah baru ini.
AII mengajak masyarakat untuk turun tangan ambil bagian untuk bersama-sama mewujudkan mimpi Papuq Rowoh memiliki sebuah rumah permanen yang layak sebagai tempat singgah dan istirahat.
"Tidak perlu banyak, cukup dengan kita berdonasi minimal Rp. 50.000, jika kita bareng-bareng maka mimpi Papuq Rowoh bisa menjadi kenyataan," jelas Pembina AII Junardi.
Menurut Junardi bentuk donasi untuk Papuq Rowoh tidak mesti berbentuk uang.
Material bangunan seperti batako, spandek, baja ringan, besi, triplek, paku, semen, pasir, kasur, tikar, kayu, alat-alat dapur, dan lain-lain juga bisa didonasikan.
AII berencana memulai pembangunan pada awal Oktober 2022 mendatang.