Berita Lombok Barat

Hasil Otopsi Kematian Guru TK di Gunungsari Sesuai dengan Pengakuan Tersangka, Berikut Kronologinya

Penyebab meninggalnya korban (R) seorang guru TK di wilayah Gunungsari beberapa waktu lalu kini semakin menemukan titik terang.

Penulis: Jimmy Sucipto | Editor: Robbyan Abel Ramdhon
Dok. Humas Polresta Mataram
Konfrensi Pers hasil otopsi Guru TK yang dibunuh di Gunungsari, oleh Kasat Reskrim Polresta Mataram, Kompol Kadek Adi Budi Astawa, Senin (15/8/2022). 

Laporan Wartawan TribunLombok.com, Jimmy Sucipto

TRIBUNLOMBOK.COM, MATARAM - Penyebab meninggalnya korban (R) seorang guru TK di wilayah Gunungsari beberapa waktu lalu kini semakin menemukan titik terang.

Hasil otopsi tim forensik Rumah Sakit Bhayangkara Polda NTB telah keluar pada, Senin (15/8/2022).

Kasat Reskrim Polresta Mataram Kompol Kadek Adi Budi Astawa dalam konferensi pers mengatakan, hasil pemeriksaan terhadap tersangka dan berdasarkan beberapa pengakuan tersangka singkron dengan apa yang dikeluarkan oleh tim forensik terkait hasil outopsi korban (R).

"Semua hasil otopsi yang kami dapatkan sesuai dengan hasil pemeriksaan dan keterangan tersangka yang sudah berhasil diamankan," ucap Kasat Reskrim (15/8/2022).

Baca juga: Guru TK di Lombok Barat Ternyata Korban Pembunuhan, Pelaku Ditangkap di Jawa Timur

Sesuai yang diterima dari tim forensik bahwa hasil otopsi guru TK, terdapat luka di bagian kepala belakang kiri dan kanan, kemudian mata, dagu, hidung.

Kemudian luka lebam di bagian paha kiri dan kanan serta pada kedua tangan korban.

Kemudian gigi korban bagian kiri bawah patah.

"Ini sesuai dengan hasil penyelidikan dan pemeriksaan kami serta beberapa pengakuan tersangka,” tutur Kasat Reskrim.

Baca juga: Kejanggalan Kematian Guru TK di Gunungsari Lombok Barat, Luka Lebam hingga Gigi Tanggal

Tersangka sempat memukul korban sebelum digeret ke kamar mandi dan membenturkan korban ke tembok.

Dan keterangan ini sinkron dengan hasil otopsi, bahwa ada luka-luka memar di bagian kepala kiri dan kanan korban.

Di samping itu ditemukan beberapa tanda-tanda bahwa korban sebelumnya sempat memberikan sedikit perlawanan.

Bahwa adanya luka yang dialami oleh tersangka setelah jarinya digigit oleh korban.

Meski sempat melawan, R akhirnya tak bisa berkutik setelah tersangka mengikat sejumlah bagian tubuh korban.

"Ini sangat sesuai dari hasil olah TKP bahwa saat itu kami menemukan dua buah tali yang terikat pada tangan dan leher dengan menutupi mulut dan hidung korban," jelasnya.

Akibat ikatan tersebut, sepertinya korban tidak bisa bernapas seta tidak kuat menahan rasa sakit pada bagian kepala, mulut, mata dan hidung hingga akhirnya korban meninggal dunia.

"Kami sedang melengkapi hasil pemeriksaan serta hasil otopsi, semoga dalam waktu dekat semuanya bisa rampung," tutup Kadek.

(*)

 

Sumber: Tribun Lombok
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved