Berita Bima

Kepala BMKG Menyebut Cuaca di Wilayah Bima dan Dompu Saat Ini Masih Normal

Hujan terjadi pada sore hingga malam hari. Padahal pada Agustus ini, harusnya Bima dan Dompu sedang pada fase puncak musim kemarau.

Penulis: Atina | Editor: Dion DB Putra
ISTIMEWA/TribunJogja
Ilustrasi. Cuaca di wilayah Bima dan Dompu saat ini masih tergolong normal. 

Laporan Wartawan TribunLombok.com, Atina

TRIBUNLOMBOK.COM, BIMA - Beberapa hari terakhir kawasan Bima dan Dompu terus diguyur hujan lebat.

Hujan terjadi pada sore hingga malam hari. Padahal pada Agustus ini, harusnya Bima dan Dompu sedang pada fase puncak musim kemarau.

Baca juga: 62,87 Persen BMD Belum Bersertifikat, Pemkab Bima Bentuk Tim Khusus Penyelesaian Sengkarut Lahan

Baca juga: Dipukul Guru, Siswa SMA di Bima Alami Retak Lutut dan Kaki Bengkak

Normal atau anomali cuaca saat ini?

Kepala BMKG Bima Topan Primadi yang dikonfirmasi TribunLombok.com memastikan cuaca saat ini biasa saja.

"Kita masih dalam musim kemarau," ujarnya, Senin (15/8/2022).

Terkait adanya hujan beberapa hari terakhir, Topan menjelaskan hal tersebut disebabkan Efek Gelombang ER atau Equatorial Rossby di wilayah Bima dan Dompu.

Dalam sepekan terakhir, beberapa wilayah Bima dan Dompu selalu diguyur hujan.

Dari sisi klimatologis, kata dia, hal ini masih tergolong normal karena dalam statistik data menyebutkan masih terdapat hujan meskipun di musim kemarau..

Begitupun sebaliknya, dalam kondisi musim hujan pun terdapat hari tertentu yang tidak turun hujan sama sekali.

Tetapi dalam hal ini jelas Topan, akan membahasnya dari sisi meteorologis yang mana tergolong dalam sebuah anomali yang terjadi di wilayah ekuator.

"Wilayah Bima dan Dompu merupakan salah satu yang terdampak oleh fenomena ini. Fenomena ini disebut dengan gelombang Equatorial Rossby (ER) atau disebut juga rossby ekuator," jelas Topan.

Gelombang ER ini memiliki pola pergerakan, dari timur ke barat dan hanya aktif di sepanjang wilayah equator atau katulistiwa.

Dampak dari gelombang ER ini, menyebabkan peningkatan potensi pertumbuhan awan hujan, di sepanjang wilayah yang dilewatinya.

Sehingga, memicu terjadinya hujan dengan intensitas sedang hingga lebat.

Sebagian besar wilayah Bima dan Dompu, berpotensi untuk terkena dampak dari fenomena ini, dan pada umumnya fenomena ini berlangsung selama seminggu.

Hingga saat ini posisi gelombang ER ini berangsur – angsur bergerak menjauhi wilayah Bima dan
Dompu.

"Kondisi cuaca di wilayah Bima ke depannya akan Kembali kondisi normal," ujarnya.

Terkait dengan adanya kondisi fenomena ini, BMKG menghimbau warga agar mewaspadai potensi terjadinya banjir Tanah longsor dan Sambaran petir.

Terlebih untuk masyarakat yang berada di sekitar wilayah bantaran sungai dan perbukitan, atau terjal jika kondisi hujan terjadi dalam jangka waktu yang lama.

"Musim kemarau tetap seperti biasa dan kejadian hujan kemarin masih dalam kategori normal karena ada pengaruh Gel Rosby saja. Dalam waktu seminggu ini akan menjauh dari wilayah Indonesia bagian selatan," pungkas Topan. (*)

Sumber: Tribun Lombok
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved