Kematian Brigadir J
Ferdy Sambo Ditempatkan di Mako Brimob: Diduga Ambil CCTV Kasus Brigadir J Hingga Belum Tersangka
Ferdy Sambo ditempatkan di Mako Brimob selama 30 hari karena diduga berperan mengambil rekaman CCTV kasus Brigadir J, namun statusnya belum tersangka.
TRIBUNLOMBOK.COM - Mantan Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo kini sedang ditempatkan di tempat khusus di Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok terkait kasus kematian Brigadir J atau Yosua Hutabarat.
Ferdy Sambo ditempatkan di sana karena diduga terlibat pengambilan rekaman CCTV kasus kematian Brigadir J.
Kendati demikian, status Ferdy Sambo masih belum tersangka. Simak ringkasannya berikut ini:
Ditempatkan Selama 30 Hari
Hal tersebut diungkapkan oleh Kepala Divisi Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo.
Menurutnya, Ferdy Sambo bakal ditempatkan di sana selama 30 hari.
Ferdy Sambo dianggap tidak profesional dalam penanganan kasus kematian Brigadir J.
Dedi mendapatkan durasi 30 hari itu berdasarkan informasi dari inspektorat khusus (Itsus).
"30 hari (ditempatkan di tempat khusus), informasi dari Itsus (Inspektorat Khusus)," ucap Dedi saat dikonfirmasi wartawan, Minggu (7/8/2022) seperti dikutip dari Tribunnews.
Penempatan terhadap Ferdy Sambo itu mengacu pada Peraturan Polri Nomor 7 tahun 2022 untuk diperiksa pada dugaan pelanggaran kode etik atas ketidakprofesionalan dalam olah TKP kasus Brigadir J.
Baca juga: Kini Ngaku Trauma Berat, Istri Ferdy Sambo Terekam CCTV Pulang ke Rumah Seusai Brigadir J Ditembak
Kendati begitu, Dedi masih enggan memberikan penjelasan secara detail terkait tempat khusus tersebut.
Diduga Berperan Ambil Rekaman CCTV
Dedi menambahkan, Ferdy Sambo diduga berperan dalam mengambil CCTV yang ada di kediamannya.
Seperti diketahui, rumah dinas Ferdy Sambo merupakan lokasi meninggalnya Brigadir J.
"Tadi kan disebutkan, dalam melakukan olah TKP seperti Pak Kapolri sampaikan terjadi misalnya pengambilan CCTV dan lain sebagainya," kata Dedi di Mabes Polri, Jakarta, Sabtu (6/8/2022) malam seperti dikutip dari Kompas.
Kendati demikian, Dedi tidak menjelaskan secara rinci soal keterlibatan Sambo berkait pengambilan CCTV dan dugaan ketidakprofesionalannya dalam kasus itu.
Ia masih akan menunggu tim khusus untuk selesai bekerja menyidik perkara Brigadir J.
Sebab, menurut Dedi, pembuktian secara ilmiah memiliki konsekuensi yuridis dan kelimuan.
"Saya menunggu betul-betul kerja timsus selesai semuanya. Kalau selesai semuanya baru bisa dijelaskan secara komperhensif," ujarnya.
Baca juga: Update Soal Ferdy Sambo Terkait Kasus Brigadir J: Alibi Tes PCR Hingga Ditempatkan di Tempat Khusus
Status Belum Tersangka
Kendati demikian, Dedi memastikan bahwa dugaan pelanggaran ini tak serta merta menjadikan Sambo sebagai tersangka dalam kasus ini.
"Dalam konteks pemeriksaan. Belum (tersangka)," kata Dedi di Mabes Polri, Jakarta, Sabtu (6/8/2022) malam dikutip dari Kompas.
Pernyataan Lengkap Ferdy Sambo
Irjen Ferdy Sambo sempat memberikan pernyataan sebelum menjalani pemeriksaan.
Irjen Ferdy Sambo menyampaikan permintaan maaf pada Polri atas kasus yang terjadi.
"Selanjutnya, saya juga ingin menyampaikan permohonan maaf kepada institusi (Polri) terkait peristiwa yang terjadi di rumah dinas saya di Duren Tiga," katanya seperti dikutip dari Tribunnews.
Tak hanya itu, ia turut berbelasungkawa atas meninggalnya Brigadir J.
Ferdy Sambo mengaku bersimpati pada keluarga Brigadir J, terlepas apa yang telah dilakukan mendiang pada istri dan keluarganya.
"Demikian juga saya menyampaikan belasungkawa atas meninggalnya Brigadir Joshua. Semoga keluarga diberikan kekuatan."
"Semua itu terlepas dari apa yang telah dilakukan saudara Joshua kepada istri dan keluarga saya," urainya.
Ferdy juga meminta masyarakat untuk bersabar menunggu hasil penyelidikan dan tidak berasumsi liar.
Baca juga: Update Kasus Kematian Brigadir J Lambat, Mahfud MD: Bukan Kasus Kriminal Biasa
"Saya harapkan kepada seluruh pihak-pihak dan masyarakat untuk bersabar, tidak memberikan asumsi, persepsi yang menyebabkan simpang siurnya peristiwa di rumah dinas saya," katanya.
Terakhir, Irjen Ferdy Sambo meminta doa agar sang istri, Putri Candrawathi, segera pulih dari traumnya.
Ia juga meminta doa supaya anak-anaknya bisa melewat kondisi ini.
"Saya mohon doa, agar istri saya segera pulih dari trauma dan anak-anak saya juga bisa melewati kondisi ini. Sekian dan terima kasih," tandasnya.
(Tribunnews/ Rizki Sandi Saputra) (Kompas/ Rahel Narda Chaterine)
