RK Klarifikasi Dugaan 'Fee DAK': Rekening Dipinjam dan Tak Ada Hubungan dengan Partai Demokrat
Politisi Demokrat, Robihatul Khairiyah alias RK membantah aliran dana yang diduga 'fee' DAK Dikbud sebesar Rp 75 juta masuk ke rekeningnya.
Penulis: Lalu Helmi | Editor: Sirtupillaili
Laporan Wartawan TribunLombok.com, Lalu Helmi
TRIBUNLOMBOK.COM, MATARAM - Robihatul Khairiyah alias RK yang disebut dalam pemberitaan sebab aliran dana yang diduga 'fee' DAK Dikbud NTB sebesar Rp 75 juta masuk ke rekeningnya memberikan klarifikasi.
RK menyampaikan bahwa uang yang masuk ke rekeningnya tersebut tidak ada hubungannya dengan Partai Demokrat.
RK saat ini memang menjabat Wakil Sekretaris DPD Demokrat NTB.
RK menuturkan, aliran uang yang masuk ke rekeningnya tersebut merupakan uang transaksi milik suadaranya yakni Alkiya dengan Hardiansyah.
Alkiya, kata RK punya urusan hutang piutang dengan Hardiansyah.
"Pada tanggal 14 Juli itu adik saya minta nomor rekening untuk transaksi. Karena rekening saya memungkinkan untuk transfer dengan jumlah yang dia inginkan," kata Robihatul pada Sabtu, (6/8/2022).
Baca juga: Ini Alasan TGB Gabung ke Partai Perindo Selain Faktor Hary Tanoesoedibjo
Robihatul menjelaskan bahwa adiknya mengaku akan ditransfer sejumlah uang dari Hardiansyah untuk urusan pribadi yakni hutang piutang.
"Sedari awal saya nggak tahu jumlah uang itu, cuman minta titip transfer saja. Saya cek dan masuk, saya kasi buktinya. Setelah itu saya tidak pedulikan lagi. Dan saya nggak tahu siapa yang kirim," bebernya.
Terkait deskripsi transfer "fee SMA 11", Robihatul mengaku juga tidak tahu-menahu lebih jauh.
Ia pun meminta agar Hardiansyah menjelaskan mengapa deskripsi transfer tersebut seperti itu.
"Posisi saya jelas, clear dan clean hanya dipinjam rekening, tidak ada urusan lain. Saya juga mulai melihat lagi setelah ada pemberitaan seperti itu," tegasnya.
Baca juga: PKS Masih Cari Jodoh yang Pas untuk Pemilu 2024 Meski Kini Cocok dengan NasDem dan Demokrat
Lebih jauh, Robihatul menyayangkan pihak yang terlalu cepat berspekulasi bahwa Partai Demokrat terlibat dalam gonjang-ganjing tersebut.
"Kenapa dibawa ke masalah partai, seharusnya crosscheck dulu. Bukan urusan partai, apalagi DAK," katanya.
Isu ini, kata Robihatul dapat mengganggu stabilitas partai yang notabene sedang mempersiapkan diri untuk verfikasi partai politik.
Secara personal, dirinya juga mengaku tidak pernah terlibat dalam urusan DAK.
"Saya walaupun bisnis, tapi enggak pernah ke sana (DAK). Saya enggak merasa kompeten di situ," katanya.
"Saya merasa paling dirugikan, nama baik keluarga dan nama baik partai," imbuhnya.
Sementara itu, Hardiansyah mengaku belum ingin berkomentar terkait hal ini.
"Nanti saja ya," ujarnya.
(*)