Target Pilah Sampah Semula Lima Persen, saat Ini Sudah Menyentuh Angka 20 Persen

HM Kemal Islam menyampaikan hingga saat ini capaian target pilah sampah menyentuh persentasi 20 persen.

TribunLombok.com/Laelatunni'am
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Mataram HM Kemal Islam bicara soal penanganan sampah 

Laporan Wartawan TribunLombok.com, Laelatunni'am

TRIBUNLOMNOK.COM, MATARAM - Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Mataram HM Kemal Islam menyampaikan hingga saat ini capaian target pilah sampah menyentuh persentasi 20 persen.

Penerapan pilah sampah di Kota Mataram mulai diterapkan sejak 1 Juli lalu dengan aturan truk yang membawa sampah ke TPA Kebon Kongok harus sudah dalam keadaan terpilah.

Sanksinya apabila ada pengangkut sampah yang membawa sampah dalam keadaan tidak terpilah, maka tidak diizinkan untuk membuang ke TPA.

Pilhannya adalah pilah di tempat atau putar balik.

Hingga saat ini, hampir satu bulan penerapan pilah sampah di Kota Mataram meningkat jauh dibandingkan target yang dibebankan oleh Pemerintah Provinsi NTB yaitu 5 persen.

"Targetnya pemerintah provinsi itu 5 persen dari sampah yang terbuang, akan tetapi kita kita sudah menyentuh 20 persen, meningkat jauh dari target," terang Haji Kemal.

Capaian 20 persen ini dihitung dari pembuangan sampah yang misalnya 5 ton, sampah yang dapat diolah kembali dari pemilah mencapai 1 ton.

Baca juga: Desa di Lombok Tengah Kelola Sampah Secara Mandiri hingga Menghasilkan Pupuk Organik sampai Biogas

Sementara perbandingan sebelum digencarkan pemilahan sampah seperti sekarang, 5 ton sampah yang terbuang ke TPA hanya beberapa kilo saja yang dapat diolah kembali.

Penguraian sampah yang terpilah, terutama sampah organik kini dikolala dengan budidaya magot.

Magot-magot yang dibudidaya akan diberi pakan menggunakan sampah organik yang terpilah.

Sehingga diharapkan budidaya magot benar-benar dikembangkan serius karena ini akan meningkatkan capaian pengurangan sampah kota.

"Rencananya akan kita tambah bak-bak magot ini dan kita gencarknan pilah sampah dari rumah atau Pilsadar itu," tutup Haji Kemal.

(*)

Sumber: Tribun Lombok
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved