SPAM Regional Lombok Mandek karena Pandemi Covid-19, Kini Dipercepat Demi MotoGP

Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) kembali melanjutkan rencana pembangunan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Regional Lombok tahun ini.

Editor: Sirtupillaili
Dok.Pemprov NTB
Gubernur Provinsi NTB H Zulkieflimansyah memberikan arahan kepada jajarannya agar mempercepat proses pembangunan SPAM Regional Lombok, di ruang Anggrek, Selasa (26/7/2022). 

TRIBUNLOMBOK.COM, LOMBOK - Pembahasan rencana pembangunan Sistem Penyediaan Air Minum atau SPAM Regional Lombok kembali dilanjutkan Pemerintah Provinsi NTB.

SPAM Regional Lombok ini telah lama digagas, namun sempat mandek karena pandemi Covid-19 sejak awal 2020.

Kini, selain untuk mengatasi kekeringan di sejumlah wilayah, SPAM Regional dibutuhkan untuk menunjang berbagai event internasional di Lombok.

NTB kini membutuhkan sarana prasarana dasar seperti air bersih.

"Banyaknya event internasional akan digelar di NTB, seperti MotoGP, WSBK, IATC, MXGP dan lain sebagainya. Salah satu isu yang sangat serius adalah ketersediaan air bersih atau air minum," kata Gubernur NTB Zulkieflimansyah, pada rapat rencana pembangunan SPAM Regional, di kantor gubernur NTB, Selasa (26/7/2022).

Baca juga: Krisis Air Bersih Dialami Warga Pulau Maringkik di Kabupaten Lombok Timur

NTB kini dituntut oleh pusat memiliki ketersediaan air bersih atau air minum berstandar internasional, minimal Pulau Lombok.

Gubernur Zul meminta perencanaan pembangunan SPAM Regional ini dipercepat.

Sehingga tidak ada masalah lagi dengan ketersediaan air bersih atau air minum saat event internasional tahun depan.

Samentara itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) NTB Ridwan Syah menjelaskan, konteks pertemuan kali ini adalah bagaimana percepatan sesuai permintaan gubernur.

"Kita tidak memiliki waktu banyak karena kebutuhan penyediaan dan pelayanan air bersih makin meningkat," ujarnya.

Ia melanjutkan, penyusunan dokumen study kelayakan SPAM Regional Pulau Lombok dilakukan tahun 2018.

Sehingga SPAM Regional masuk dalam RPJMD jangka menengah 2019-2023 yang harus diwujudkan.

Dalam implementasi RPJMD itu sudah melakukan pertemuan dengan kabupaten/kota dalam rakor yang dihadiri gubernur bersama tim dan Dirjen Cipta Karya, awal 2020.

"Dalam pertemuan itu, salah satunya NTB diminta mereview kembali terkait data-data yang sudah ada, baik data sekunder maupun yang primer terkait ketersediaan air baku," ungkapnya.

Namun pekerjaan itu terhenti karena pandemi Covid-19.

Karenanya Gubernur Zul memerintahkan jajarannya memulai lagi rencana pembangunan SPAM Regional Pulau Lombok.

Sehingga diharapkan dapat menemukan kelayakan secara ekonomi dan teknis.

(*)

Sumber: Tribun Lombok
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved