Mataram Magot Center, Solusi Pengurangan Sampah yang Menguntungkan
Dinas Lingkungan Hidup Kota Mataram menyebut pengelolaan magot menjadi solusi pengurangan sampah di Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB).
Penulis: Laelatunniam | Editor: Sirtupillaili
Laporan Wartawan TribunLombok.com, Laelatunni'am
TRIBUNLOMBOK.COM, MATARAM - Pengelolaan magot oleh Dinas Lingkungan Hidup Kota Mataram disebut solusi pengurangan sampah di Kota Mataram.
Pengembangan magot akan jadi program yang terus digencarkan pengembangannya di Kota Mataram.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Mataram HM Kemal Islam berharap pengelolaan magot bisa dikembangkan secara mandiri oleh masyarakat.
"Bibit magot kita sediakan, masyarakat datang belajar, kita sangat terbuka," terangnya saat dijumpai TribunLombok.com, Senin (25/7/2022).
Pengelolaan magot di Kebon Talo yang dikelola oleh DLH Kota Mataram baru berjalan dua Minggu.
Sehingga hari ini ini adalah panen pertama magot yang akan dipasarkan sebagai pakan ternak dengan harga Rp 7.000 per kilogram magot.
Baca juga: Budidaya Magot Solusi Pengurai Sampah Rumah Tangga Kota Mataram
Permintaan magot di pasaran sangat tinggi, sehingga Haji Kemal berharap masyarakat mulai terbuka dan membudidayakan magot sebagi solusi pengurangan sampah yang menguntungkan.
"Masayarakat tidak perlu khawatir kalau budidaya magot, lalu dijual kemana nanti kita yang beli," tambah Haji Kemal.
Masayarakat yang ingin budidaya magot langsung datang ke Mataram Magot Center di Kebon Talo untuk minta bibit magot dan belajar cara pengelolaan magot.
Sejauh ini dengan adanya Mataram Magot Center sebagai pengurai sampah organik di Kota Mataram, sekitar 20 persen sampah organik Kota Mataram sudah mulai terurai.
Rencananya akan ada penambahan bak- bak magot sehingga pengurangan sampah organik juga semakin meningkat.
(*)