Ibadah Haji 2022
Kisah Jemaah Haji NTB Jalani Operasi Bedah di Arab Saudi: 'Seperti Jatuh di Planet Lain'
Jemaah haji Indonesia asal NTB Lalu Haerul Rijal mendapat kunjungan dokter KKHI Makkah usai menjalani operasi bedah perut
TRIBUNLOMBOK.COM - Seorang jemaah haji Indonesia asal NTB Lalu Haerul Rijal menjalani operasi di Rumah Sakit King Faisal Arab Saudi.
Tim Visitasi KKHI Makkah dr Ovi Rusmariza menjelaskan, Haerul dirawat di Rumah Sakit King Faisal Arab Saudi karena menderita retensi urin dan harus menerima tindakan pembedahan perut.
Ovi mengunjungi Haerul di Rumah Sakit King Faisal saat bertepatan dengan jam makan pada Sabtu (23/7/2022).
Ovi menyuapi Haerul makanan sebagai upaya memastikan asupan nutrisinya cukup.
Baca juga: Jemaah Haji Indonesia Keberangkatan Gelombang Kedua Memulai Ibadah di Madinah
Menurut Ovi, kondisi pasien baik dan stabil.
Pihaknya menunggu konfirmasi dari pihak rumah sakit untuk memastikan kapan jemaah sudah bisa keluar dari RSAS dan melanjutkan pemulihan di KKHI Makkah.
“Kondisi pasien kami pantau setiap hari,” ujarnya.
Saat menerima tim visitasi, Haerul merasa lega.
Sebab, Haerul akhirnya bisa bertemu dengan teman sebangsa dan setanah airnya.
“Kemarin rasanya kaya jatuh di planet lain, rasanya kaya (seperti) mau nangis. Ada orang dateng ucapin Assalamualaikum, terus dia terangkan apa bahasanya nggak ngerti, saya merasa asing sekali,” curhat Haerul Rijal.
“Sebetulnya di KKHI udah enak sekali. Seandainya saya bisa ditangani di sana saja,” imbuhnya.
Pengalaman Haerul merupakan gambaran jemaah haji indonesia pada umumnya yakni kendala bahasa menimbulkan ketidaknyamanan pasien dalam mendapatkan perawatan.
Sehingga visitasi pasien diharapkan dapat mempercepat penyembuhan pasien karena pasien merasa didampingi.
“Kemarin saya merasa terdampar, hari ini bahagia sekali karena seperti bertemu saudara jauh,” ucapnya haru.
“Saya mau yang dibawakan dokter saja,” ujar haerul saat diminta memilih menu makan siang yang disediakan rumah sakit atau yang dibawakan tim visitasi.
Pasien yang dirawat di RSAS umumnya membutuhkan penanganan medis yang lebih lanjut yang memang tidak bisa ditangani di KKHI.
Baca juga: Jemaah Haji Wajib Tes Antigen saat Tiba di Indonesia, Terkonfirmasi Positif Isolasi Mandiri di Rumah
Visitasi dilakukan Setiap hari selama ada jemaah haji indonesia yang dirawat di RSAS.
Pasca Armuzna, setiap harinya terdapat tiga tim yang diterjunkan untuk visitasi, dimana masing masing tim terdiri dari satu orang dokter dan sau Tim Pendukung Kesehatan (TPK).
Sampai Sabtu (23/7) pukul 14.00, jemaah haji yang dirawat inap di Rumah Sakit Arab Saudi sebanyak 37 orang, yang tersebar di empat rumah sakit, yaitu RS King Faisal, RS King Abdul Aziz, RS King Abdullah, dan RS Al Noer. Jemaah haji dirawat seuai dengan spesialisasi layanan di setiap rumah sakit.
(*)