Update Kasus Brigadir J: Keanehan Seusai HP Keluarga Diretas Hingga Bekas Lilitan di Leher Mendiang

Keluarga Brigadir J mengaku ada keanehan di ponselnya setelah diretas. Selain itu, ditemukan luka bekas lilitan di leher mendiang Yosua Hutabarat.

Editor: Irsan Yamananda
ISTIMEWA via TribunJambi.com/TribunSumsel.com
Brigadir J (kiri) terlibat aksi saling tembak dengan Bharada E di rumah Kadiv Propam Polri pada Jumat (8/7/2022). Keluarga Brigadir J mengaku ada keanehan di ponselnya setelah diretas. Selain itu, ditemukan luka bekas lilitan di leher mendiang Yosua Hutabarat. 

TRIBUNLOMBOK.COM - Berikut deretan update terkait kasus kematian Brigadir J atau Yosua Hutabarat dari sisi keluarga.

Keluarga Brigadir J mengaku ada yang aneh dengan ponselnya setelah mengalami peretasan.

Sementara itu, pengacara keluarga sebut ada bekas lilitan di leher jasad Brigadir J.

Langsung saja, berikut detail update yang dimaksud.

Keluarga Brigadir J Merasa Ponsel Diretas

Hal tersebut diungkapkan oleh ayah Brigadir J, Samuel Hutabarat.

Ia merasa ada yang aneh pada ponselnya setelah mengalami peretasan.

Menurutnya, terdengar bunyi seperti pesan masuk saat hendak menelepon seseorang.

Kalau pas telepon itu ada bunyi tut..., habis itu baru masuk berdering. Jadi seperti singgah dulu," ucapnya, dikutip dari Tribun Jambi, Rabu (20/7/2022).

"Saya curiga masih disadap HP kami," ucapnya.

Baca juga: Kondisi Terkini Orangtua Brigadir J: Ayah Masih Syok dan Belum Berani ke Bareskrim Polri, Ibu Lemas

Selain itu, ia juga mengaku mendengar suara berisik mirip jangkrik ketika menelepon via WA.

"Kalau telepon WA biasa kayak ada bunyi jangkrik," ucapnya.

Dengan adanya dugaan penyadapan ini, pihak keluarga lebih berhati-hati dan hanya memberikan keterangan secara tatap muka.

Luka Bekas Lilitan di Leher Korban

Pengacara keluarga Brigadir J, Kamaruddin Simanjuntak, mengatakan ada luka bekas lilitan di leher mendiang.

“Kami semakin mendapatkan bukti-bukti lain bahwa ternyata almarhum Brigadir Yosua ini sebelum ditembak, kami mendapatkan lagi luka semacam lilitan di leher artinya ada dugaan bahwa almarhum Brigadir ini dijerat dari belakang,” ujar Kamaruddin di Bareskrim Polri, Jakarta, Rabu (20/7/2022) seperti dikutip dari Kompas.

Ia turut menunjukkan foto jenazah untuk menguatkan dugaannya.

Kamaruddin mengatakan, luka di leher Brigadir J berada di bagian kanan sampai kiri.

“Jadi di lehernya itu ada semacam goresan yang keliling dari kanan dan ke kiri seperti ditarik pakai tali dari belakang dan meninggalkan luka dan memar,” ucap dia.

“Oleh karena itu kami makin yakin tindak pidana ini terencana oleh orang-orang tertentu dan tidak mungkin satu orang karena ada yang berperan pakai pistol ada yang menjerat leheer, ada yang pakai senjata tajam dan sebagainya,” ungkapnya.

Baca juga: Buntut Kematian Brigadir J, Irjen Ferdy Sambo Dinonaktifkan dari Jabatan Kadiv Propam Polri

Kronologi Singkat Versi Polisi

Aksi saling tembak bermula ketika Brigadir J mendatangi rumah Irjen Ferdy Sambo.

Bharada E yang tengah berjaga di rumah Kadiv Propam Polri itu kemudian mendengar suara teriakan.

Ia lalu menanyakan hal tersebut pada Brigadir J.

Bukannya dijawab, pertanyaan Bharada E itu justru disambut dengan todongan senjata oleh Brigadir J.

Baca juga: Baku Tembak 2 Polisi di Rumah Pejabat Mabes Polri: Brigadir J Tewas, 3 Saksi Diperiksa dan Kronologi

“Setelah dengar teriakan, itu Bharada E itu dari atas, masih di atas itu bertanya ‘Ada apa bang?’ Tapi langsung disambut dengan tembakan yang dilakukan oleh Brigadir J,” ungkap Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karo Penmas) Divisi Humas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan di Mabes Polri, Senin seperti dikutip dari Kompas.

Aksi baku tembak pun tak terhindarkan hingga menewaskan Brigadir J.

Duduk Perkara Pelecehan Seksual

Ramadhan turut menjelaskan duduk perkara aksi baku tembak tersebut.

Menurutnya, hal itu dipicu oleh pelecehan seksual yang dilakukan Brigadir J kepada istri Ferdy Sambo.

“Itu benar melakukan pelecehan dan menodongkan senjata dengan pistol ke kepala istri Kadiv Propam itu benar,” ujar dia.

Karena itulah istri Kadiv Propam Polri itu berteriak minta tolong.

Hasil Olah TKP

Berdasarkan hasil olah tempa kejadian perkara (TKP), pihak kepolisian pun mendapatkan sejumlah proyektil senjata.

Menurutnya, saat kejadian itu, Brigadir J melakukan 7 kali tembakan. Sedangkan, Bharada E melakukan 5 kali tembakan.

Baca juga: Kronologi Polisi Tembak Polisi di Rumah Kadiv Propam, Berawal Teriakan Minta Tolong Istri Atasan

Saat baku tembak terjadi, kata Ramadhan, Brigadir J berada di lantai bawah, sementara itu Bharada E berada di lantai atas.

Ia menyebutkan Bharada E tidak terkena tembakan yang dilayangkan oleh Brigadir J.

“Tidak ada (terkena tembakan), kan posisi dia lebih tinggi dan dia posisinya dalam keadaan yang terlindung,” tuturnya.

Bharada E Diamankan

Saat ini, pihak Polri juga telah mengamankan Bharada E. Ramadhan mengatakan, pihaknya masih terus melakukan pemeriksaan atas kejadian tersebut.

“(Bharada E) diamankan, dan tentu sesuai dengan prosedur bila unsur dan buktinya cukup akan diproses lebih lanjut,” kata Ramadhan.

Ia juga menambahkan, tindakan Bharada E yang melakukan tembakan kepada Brigadir J merupakan bentuk bela diri.

Menurut dia, tidak ada motif lain yang dilakukan Bharada E, selain untuk membela diri dan membela istri Kadiv Propam Polri.

“Jadi bukannya melakukan perbuatan karena motif lain, motifnya adalah membela diri dan membela ibu (istri Kadiv Propam),” ucap dia.

(Kompas) (TribunJambi)

Sumber: Tribun Jambi
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved