Calo Donor Darah Berkeliaran di RSUD Bima, Keluarga Pasien Dimintai Uang Hingga Rp 1 Juta
Direktur RSUD Bima, drg H Ikhsan mengungkap, pihaknya beberapa bulan terakhir sudah menerima laporan adanya calo donor darah.
Penulis: Atina | Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
Laporan Wartawan TribunLombok.com, Atina
TRIBUNLOMBOK.COM, KOTA BIMA - Kebutuhan pasien akan darah di RSUD Bima, dimanfaatkan calo untuk mencari keuntungan.
Tak tanggung-tanggung, keluarga pasien yang membutuhkan darah harus merogoh kocek hingga Rp 1 juta untuk mendapatkan pendonor.
Ulah-ulah calo ini, baru terungkap beberapa bulan terakhir setelah keluarga pasien melapor ke pihak RSUD Bima.
Direktur RSUD Bima, drg H Ikhsan mengungkap, pihaknya beberapa bulan terakhir sudah menerima laporan adanya calo donor darah.
Ia mengakui, setiap harinya kebutuhan darah di RSUD Bima selalu kekurangan.
Pasalnya ungkap Ikhsan, bank darah hanya dimiliki RSUD Bima akan tetapi yang membutuhkan darah, hampir seluruh instalasi rumah sakit di Bima mengambil ke RSUD Bima.
Baca juga: Gebyar Donor Darah pada HUT BPJS ke-54, Bentuk Kontribusi Terhadap Sesama
Keluarga pasien lanjut Ikhsan, ada yang dimintai uang hingga Rp 1 juta untuk mendapatkan darah untuk didonorkan.
"Itu laporan dari keluarga pasien yang masuk ke kami," ungkapnya.
Calo ini, tidak hanya berasal dari orang di luar manajemen RSUD Bima tapi juga melibatkan pegawai setempat.

Ikhsan mengaku tidak bisa berbuat banyak, karena calo-calo tersebut orang di luar dari manajemen rumah sakit.
Sedangkan pegawai RSUD Bima, teridentifikasi 2 orang terlibat dan sudah dipecat.
"Statusnya tenaga kontrak dan dia nakes dua orang ini. Saya ambil sikap tegas, langsung memecat," tegas Ikhsan.
Ditanya modus operandinya, dua pegawai RSUD Bima tersebut meminta uang pelicin kepada keluarga pasien agar bisa dilayani lebih cepat.
Kemudian, bisa didahulukan untuk mendapatkan stok darah.