PMI NTB Bermasalah Capai 630 Orang Dalam Kurun Waktu 2021-2022, 36 Orang Meninggal Dunia
2 tahun terakhir terjadi 4 kasus kapal PMI asal NTB tenggelam saat menuju Malaysia dengan jumlah korban sampai 60 orang dan meninggal dunia 36 orang
Penulis: Lalu Helmi | Editor: Wahyu Widiyantoro
Laporan Wartawan TribunLombok.com, Lalu Helmi
TRIBUNLOMBOK.COM, MATARAM – Dalam kurun waktu 2021 hingga 2022, jumlah PMI bermasalah di Provinsi NTB mencapai 630 orang.
Selain 630 yang bermasalah, sebanyak 60 orang PMI asal NTB mengalami insiden kapal tenggelam menuju Malaysia.
“Untuk kapal tenggelam ini ada empat kali kejadian selama dua tahun ini. Jumlah korban sampai 60 orang dan meninggal 36 orang. Yang meninggal ini juga macam-macam kasusnya,” kata Kapala Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) NTB Abri Danar Prabawa, Jumat (8/7/2022) di Mataram.
Ada pun kasus kapal tenggelam pertama terjadi pada di Perairan Timur Semenanjung sekitar Mersing dan Tanjung Sedili, Johor Malaysia pada tanggal 5 Desember 2021 lalu.
Baca juga: 4 PMI NTB Korban Kapal Tenggelam di Batam Kabur dari Shelter BP2MI, Terobos Jendela Lantai 3
Kasus kedua terjadi di Tanjung Balau, Johor Malaysia pada tanggal 15 Desember 2021.
Untuk kasus ketiga terjadi di Perairan Tanjung Api, Sumatera Utara tanggal 19 Maret 2022 dan Perairan Pulau Putri, Batam tanggal 16 Juni 2022.
Dari empat kasus kapal tenggelam ini ujar Abri 17 PMI ilegal asal NTB dinyatakan meninggal dunia dan 43 orang dinyatakan selamat.
Menurut Abri, semua yang alami kecelakaan kapal tenggelam ini dengan tujuan Malaysia dengan keberangkatan dari Sumatera menuju kota Batam dan ke Malaysia.
“Asal PMI terbanyak itu dari Lombok Tengah 28 orang, Lombok Timur 25 orang, Lombok Barat 6 orang, dan Mataram 3 orang,” katanya.
Ada pun jumlah PMI yang digagalkan selama dua tahun terakhir dalam rangka upaya pencegahan pemberangkatan capai 249 kasus.
Dari 249 PMI yang dicegat itu dengan tujuan empat negara, yaitu Malaysia, Qatar, Uni Emirat Arab dan Saudi Arabia.
“Untuk ke Saudi berjumlah 82 orang, Malaysia 62 orang, Qatar 3 orang, UEA 12 orang dan belum diketahui tujuan keberangkatan itu ada 90 orang,” beber Abri.
Untuk kasus 36 PMI yang meninggal itu terbanyak dengan tujuan Malaysia berjumlah 32 orang, Saudi Arabia 2 orang, UEA 1 orang dan Jepang 1 orang.
Rata-rata penyebab kematian PMI NTB di luar negeri terbanyak mengalami sakit 28 orang, berkasus 7 orang dan kecelakaan 1 orang.