4 PMI NTB Korban Kapal Tenggelam di Batam Kabur dari Shelter BP2MI, Terobos Jendela Lantai 3
4 CPMI NTB kabur dari shelter BP2MI Batam ini sedang menjalani proses hukum sebagai korban kasus tindak pidana perdagangan orang
Penulis: Lalu Helmi | Editor: Wahyu Widiyantoro
Laporan Wartawan TribunLombok.com, Lalu Helmi
TRIBUNLOMBOK.COM, MATARAM - 4 calon Pekerja Migran Indonesia (CPMI) NTB kabur dari shelter BP2MI.
4 orang CPMI NTB ini merupakan bagian dari 23 korban selamat kapal tenggelam di Batam, Kepulauan Riau Juni 2022 lalu.
"Dari 23 orang, 4 orang kabur lewat jendela lantai 3," ungkap Kepala BP2MI NTB, Abri Danar Prabawa di Mataram, Jumat (8/7/2022).
Abri mengungkapkan kasus pengiriman PMI asal NTB ini sedang dalam proses penanganan hukum di Kepri.
Baca juga: BP2MI NTB Ajak Kolaborasi Semua Pihak untuk Putus Mata Rantai Problem PMI
Dari informasi yang diperoleh, pelaku pengiriman puluhan PMI ilegal tujuan Malaysia itu adalah orang NTB yang tinggal di Batam.
"Kepolisian sudah menindaklanjuti ada beberapa yang diduga sebagai pelaku sudah diamankan di sana. Pelaku-pelakunya ada dari NTB, ada orang NTB yang di sana (Batam)," kata Abri.
Para korban pengiriman PMI ilegal di Batam kebanyakan dari NTB.
Sehingga, kata Abri, Pemda Batam memperketat kedatangan para tamu yang masuk ke sana.
Sekarang, tamu yang masuk ke Batam diminta melapor ke aparat desa/kelurahan dalam 1×24 jam.
"Karena mereka ini banyak ditampung di rumah-rumah warga. Kebetulan di sana ada kampung warga NTB cukup besar di sana. Sebagai pelakunya orang NTB dan orang NTB yang ada di sana," ucapnya.
Abri menyebutkan aparat menggagalkan pengiriman PMI ilegal asal NTB sekitar 44 orang.
Sebanyak 23 orang yang menjadi korban kapal tenggelam.
Baca juga: PMI Asal Bima Meninggal Tak Wajar di Malaysia, Awalnya Ikuti Jejak Ibu Kerja di Kebun Sawit
Kemudian dari hasil pengembangan kasus itu, ada 7 PMI asal Lombok Tengah yang digagalkan.
Sebanyak 7 PMI ini ditampung di rumah salah seorang tekong yang ada di Batam.
Selain itu, ada 14 orang lagi yang digagalkan pemberangkatannya oleh pihak kepolisian di Batam pada Minggu (3/7/2022).
Abri menjelaskan, puluhan CPMI ilegal asal NTB sedang dalam proses pemulangan.
(*)