Tinggi Gelombang Perairan NTB 4-5 Juli 2022, Waspada di Selat Lombok dan Selat Alas Bagian Selatan
Ketinggian gelombang perairan Nusa Tenggara Barat (NTB), 4-5 Juli 2022. Ketinggian gelombang Selat Lombok dan Selat Alas perlu diwaspadai.
TRIBUNLOMBOK.COM, LOMBOK - Mengetahui informasi tinggi gelombang perairan NTB sangat penting sebelum melakukan perjalanan menggunakan moda transportasi laut.
Berdasarkan data BMKG Stasiun Meteorologi Zainuddin Abdul Madjid (ZAM), berikut ini perkiraan tinggi gelombang perairan NTB, tanggal 4-5 Juli 2022.
Secara umum, tinggi gelombang perairan NTB yang perlu diwaspadai di tiga lokasi, yakni Selat Lombok bagian selatan, Selat Alas bagian selatan, dan Selat Sape bagian selatan.
Berikut data ketinggian gelombang 8 wilayah perairan NTB, berlaku pukul 08.00 WITA 4 Juli hingga pukul 08.00 WIta 5 Juli 2022.
Baca juga: Kondisi Gelombang Perairan NTB, Waspada Gelombang 2 Meter di Selat Lombok dan Selat Alas
Wilayah perairan Selat Lombok bagian utara tinggi gelombang antara 0,5-1,25 meter, tergolong rendah.
Wilayah perairan Selat Lombok bagian selatan 2,5 - 4,0 meter, tergolong sedang.
Tinggi gelombang Selat Alas bagian utara antara 0,5-1,25 meter. Tergolong gelombang rendah.
Kemudian Selat Alas bagian selatan ketinggian gelombang antara 2,5-4,0 meter. Tergolong gelombang sedang.
Di perairan utara Sumbawa ketinggian gelombang tergolong rendah antara 0,5-1,25 meter.
Sementara di Samudera Hindia Selatan NTB gelombang sangat tinggi, antara 4-6 meter.
Perairan Selat Sape bagian utara ketinggian gelombang antara 0,5 - 1,25 meter. Ketinggian tergolong rendah.
Terakhir di Selat Sape bagian selatan ketinggian gelombang antara 2,5 - 4,0 meter.
Baca juga: Prakiraan Cuaca BMKG NTB Nusa Tenggara Barat Hari Ini Senin, 4 Juli 2022: Dompu Berawan Malam Hari
Dengan kondisi ini, Prakirawan BMKG Stasiun Meteorologi ZAM Ari Wibianto menghimbau warga untuk selalu mewaspadai tinggi gelombang mencapai 2 meter atau lebih.
Terutama di Selat Lombok bagian selatan, Selat Alas bagian selatan, Selat Sape di bagian selatan, dan Samudera Hindia Selatan NTB.
"Harap diperhatikan risiko tinggi terhadap keselamatan pelayaran," imbuhnya.
Untuk perahu nelayan berisiko dengan kecepatan angin lebih dari 15 knot dan tinggi gelombang di atas 1,25 meter.
Kapal tongkang berisiko dengan kecepatan angin lebih dari 16 knot dan tinggi gelombang di atas 1,5 meter.
Kapal Ferry, risiko tinggi dengan kecepatan angin lebih dari 21 knot dan tinggi gelombang di atas 2,5 meter.
Kapal ukuran besar seperti kapal kargo atau kapal pesiar, berisiko dengan kecepatan angin lebih dari 27 knot dan tinggi gelombang di atas 4,0 meter.
"Dimohon kepada masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir yang berisiko gelombang tinggi tetap waspada," imbuhnya.
(*)