Harga Tiket Pesawat Naik, DPRD NTB Minta Pemprov Bangun Komunikasi Lintas Sektoral

Peningkatan kegiatan di NTB tidak dibarengi dengan ditambahnya jumlah jadwal penerbangan ke Lombok, Sumbawa, maupun Bima

Penulis: Lalu Helmi | Editor: Wahyu Widiyantoro
TRIBUNLOMBOK.COM/LALU HELMI
Wakil Ketua DPRD NTB Abdul Hadi meminta agar pemerintah melakukan komunikasi lintas sektoral untuk mengatasi harga tiket pesawat naik. 

Laporan Wartawan TribunLombok.com, Lalu Helmi

TRIBUNLOMBOK.COM, MATARAM - Belakangan ini harga tiket pesawat naik.

Wakil Ketua DPRD NTB Abdul Hadi menanggapi salah satu faktor penyebab harga tiket pesawat naik bergantung pada aspek permintaan dan penawaran di pasar.

Dalam konteks NTB, ia melihat banyaknya event internasional yang dihelat membuat tingginya mobilitas masyarakat dari dan ke NTB.

Namun, hal tersebut tidak dibarengi dengan ditambahnya jumlah jadwal penerbangan ke Lombok, Sumbawa, maupun Bima.

Baca juga: Mau Olahraga atau Sekadar Jalan-jalan di Sirkuit Mandalika? Cek Harga Tiket Masuk dan Aturannya

Menyikapi hal tersebut, pihaknya meminta agar pemerintah melakukan komunikasi lintas sektoral.

"Karena itu menjadi kewenangan pemerintah, perlu ada komunikasi lintas sektoral antara BUMN, Kementerian Perhubungan dengan penyedia penerbangan dalam hal ini angkasa pura," katanya kepada TribunLombok.com, Senin (4/7/2022).

Abdul Hadi meminta Pemerintah Provinsi NTB untuk segera mengambil sikap.

Pemprov NTB menurutnya perlu membangun dialog dengan pihak terkait, dalam hal ini angkasa pura.

"Kita juga minta pemerintah daerah agar membangun komunikasi dengan maskapai penerbangan. Kalau semakin banyak maskapai yang membuka penerbangan, hal nantinya bisa membuat harga itu jadi stabil, khususnya yang domestik," paparnya.

"Ini bagian yang memang harus kita dorong. Kita meminta kepala dinas untuk mengawali," imbuhnya.

Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu tak menampik pandemi Covid-19 menjadi salah satu sebab belum normalnya alur penerbangan.

Ia mencontohkan, tidak sedikit maskapai penerbangan yang kolaps.

"Mudah-mudahan nanti pascapandemi ini banyak maskapai yang sudah mulai normal," katanya.

Dalam waktu dekat, pihaknya menyurati Dinas Perhubungan (Dishub) Provinsi NTB dan Angkasa Pura untuk memberikan klarifikasi ihwal penyebab naiknya harga tiket pesawat.

Baca juga: 150 Calon PMI NTB Diberangkatkan ke Malaysia dengan Pesawat Carter

Sejak pertengahan Juni 2022, tiket pesawat di Bandara Internasional Lombok Zainuddin Abdul Madjid mengalami kenaikan.

Sebagai contoh, harga tiket pesawat dari Bizam menuju Jakarta saat ini Rp 1,4 juta dan dari Bizam menuju Surabaya Rp 900 ribu. Sementara, harga tiket Lombok-Bali rata-rata Rp 1 Juta.

"Perlu dijelaskan juga kepada masyarakat mengapa harganya bisa menjadi tinggi," ujarnya.

Berpotensi Hambat Pemulihan Ekonomi dari Sektor Pariwisata

Sebelumnya, Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia atau Association of The Indonesian Tours And Travel Agencies (ASITA) Provinsi NTB meminta pemerintah turun tangan mengatasi melambungnya harga tiket pesawat yang dinilai naik gila-gilaan.

Melambungnya harga tiket pesawat tidak sejalan dengan kebijakan pemerintah untuk membangkitkan kembali sektor pariwisata setelah dihantam pandemik selama dua tahun terakhir.

"Harga tiket pesawat ke Lombok sudah naik gila-gilaan, sudah gak masuk akal," kata Ketua DPD ASITA Provinsi NTB Dewantoro Umbu Joka.

Menurut Dewantoro, melambungnya harga tiket pesawat ke Lombok berpengaruh terhadap kunjungan wisatawan.

Baca juga: Harga Tiket Pesawat Mahal, Kemenhub Urai Strategi Block Seat Tingkatkan Okupansi

Wisatawan akan berpikir ulang berwisata ke Lombok dengan kenaikan harga tiket yang mencapai 100 persen.

Ia memberikan contoh, saat ini harga tiket pesawat dari Bali ke Lombok di atas Rp1 juta.

Sebelumnya, harga tiket pesawat dalam kondisi normal rute Bali - Lombok sebesar Rp400 ribu sekali jalan atau Rp800 ribu untuk bolak-balik.

Namun sekarang harga tiket pesawat Bali - Lombok di atas Rp1 jutaan.

Begitu juga untuk rute Jakarta - Lombok. Harga tiket pesawat saat ini rata-rata Rp1,3 - 1,4 juta sekali jalan.

Padahal dalam kondisi normal harga tiket pesawat Jakarta - Lombok paling tinggi Rp800 ribu.

(*)

Sumber: Tribun Lombok
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved