MXGP Samota 2022
Ini Delapan UMKM Lotim yang Kumpul di MXGP Samota 2022
Jelang penyelenggaraan MXGP Samota 2022, Dinas Koperasi dan UMKM Lombok Timur mengajak 8 UMKM untuk ikut serta memeriahkan gelaran dunia tersebut.
Penulis: Ahmad Wawan Sugandika | Editor: Robbyan Abel Ramdhon
Laporan Wartawan Tribunlombok.com, Ahmad Wawan Sugandika
TRIBUNLOMBOK.COM,LOMBOK TIMUR - Jelang penyelenggaraan MXGP Samota 2022, Dinas Koperasi dan UMKM Lombok Timur mengajak 8 UMKM untuk ikut serta memeriahkan gelaran dunia tersebut.
Ke-8 UMKM ini adalah UMKM yang terlebih dahulu sudah melalui tahapan kurasi.
Hal ini disampaikan langsung oleh Kabid UMKM Diskopukm Lombok Timur Moh Hirsan kepada TribunLombok.com, Jumat (24/6/2022).
"Dari 22.981 UMKM yang ada di Lombok Timur, ada 8 UMKM yang lolos kurasi, yakni 5 kurasi dari provinsi 3 kurasi dari kabupaten, hal ini dikarenakan ada penambahan quota sehubungan dengan Lombok Utara yang mengundurkan diri dari pagelaran pameran dan bazar UMKM," ungkapnya.
Baca juga: Penonton MXGP Samota 2022 Dilarang Pakai Sandal Jepit hingga Bawa Payung, Ini Alasannya
Adapun 8 UMKM ini akan membawa berbagai produk unggulan dari Kabupaten Lombok Timur, seperti di antaranya :
1. Produk Black Garlic Sembalun Bumbung.
2. Mete Sugian.
3. Kerupuk Cangkang Kepiting Jerowaru.
4. Sambal Tetu Tetu Lendang Nangka.
Baca juga: Mobilisasi ASN ke Event MXGP Samota Dianggap Aneh Politisi Demokrat
5. Rengginang Wortel Sembalun.
6. Tenun Cempaka Mandiri Kembang Kerang.
7. Lokak Coffee Sembalun Lawang.
8. Konveksi Seribu Sukur Selagik
Ke-8 UMKM yang ada ini dikonfirmasi telah ada pada data Diskopukm provinsi NTB.
Lebih lanjut Hirsan menjelaskan bahwa ke-8 UMKM yang dibawa pada pameran di event MXGP Samota adalah UMKM yang sudah mndapatkan pendidikan dan diklat.
"Ke 8 UMKM ini sudah mendapatkan pendidikan dan diklat, sehingga besar harapan kami nanti stelah kami ikutkan dalam event MXGP Samota, bahkan setiap event lanjutan nantinya dapat membuat UMKM Lotim naik kelas dan mandiri," harapnya.
Naik kelas, lanjut Hirsan, dilihat mulai dari design dan kemasan produknya yang menarik dan bagus, dan juga dilihat dari bagaimana UMKM yang ada dapat mempertahankan kualitas produknya atau bahkan ditingkatkan sampai pada UMKM bisa mandiri dan mencari peluang lain dalam mengembangkan usahanya.
"Terlebih tidak selamanya mereka akan kami bawa terus pada event berikutnya dalam rangka pemerataan pengenalan dan pemasaran produk di luar daerah bagi UMKM yang lain," ungkapnya.
Iapun menyinggung mengenai biaya transportasi dari UMKM yang ada.
"Untuk transportasi sebenarnya ditanggung pemerintah kabupaten Lombok Timur dari mulai akomodasi transportasi dan penginapan menjadi tanggung jawab pemerintah kabupaten melalui DPA Diskopukm," ujarnya.
Namun ia mengakui bahwa banyak dari UMKM yang ada justru menggunakan uang pribadi untuk Transportasinya. Hal ini mereka lakukan demi menyiapkan tempat agar lokasi lebih strategis untuk stand yang akan ditempati nantinya.
"Untuk UMKM yang menggunakan uang pribadi nanti itu diluar kebijakan Diskopukm apakah diganti dan tidaknya, kalau pun diganti akan diajukan melalui APBDP nantinya," tutupnya.