Berita Lombok Barat

7.090 Ekor Sapi di Lombok Barat Terpapar PMK, Dinas Pertanian: 43,15 Persen Sudah Sembuh.

Perkembangan kasus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada Sapi di Kabupaten Lombok Barat berangsur-angsur mulai dapat ditangani dengan baik.

Penulis: Lalu M Gitan Prahana | Editor: Robbyan Abel Ramdhon
TRIBUNLOMBOK.COM/LALU M GITAN PRAHANA
Sejumlah pedagang sapi tetap datang berjualan di pasar Hewan Batunyala, Desa Batunyala, Kecamatan Praya Tengah, Lombok Tengah, Sabtu (14/5/2022). Pasar ini harusnya ditutup sementara karena mewabahnya PMK. 

Laporan Wartawan Tribunlombok.com Lalu M Gitan Prahana

TRIBUNLOMBOK.COM, LOMBOK BARAT - Perkembangan kasus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada Sapi di Kabupaten Lombok Barat berangsur-angsur mulai dapat ditangani dengan baik.

Secara keseluruhan, Kepala Dinas Pertanian Lombok Barat, Lalu Winengan menyebutkan bahwa per tangal 14 Juni 2022, penyakit pada hewan ternak ini telah memaparkan setidaknya sebanyak 7.090 ekor Sapi di Lombok Barat.

"Namun secara keseluruhan semua berangsur membaik, hingga hari ini ada sebanyak 3.080 ekor yang sudah sembuh," terangnya, pada Rabu (15/6/2022).

Baca juga: Diduga Karena PMK, Satu Dari Enam Sapi Warga Kecamatan Aikmel Mati

"Itu artinya angka tersebut setara dengan 43,15 persen sapi yang terjangkit PMK telah dinyatakan sembuh," sambungnya.

Sehingga ia meminta masyarakat, terutama para peternak agar tidak perlu khawatir, karena penyakit ini bisa diobati dan disembuhkan.

"Misal seperti di wilayah Taman Ayu saja, tingkat kesembuhannya sudah mencapai 90 persen," ungkap Lalu Winengan.

Kepala Dinas Pertanian Lombok Barat itu juga menyampaikan, agar masyarakat jangan cepat terprovokasi atau termakan isu tidak benar.

"Misal isu seperti di Desa Peresak ada yang mati, memang benar mati, namun itu bukan karena PMK, tapi karena perut kembung," ungkapnya.

"Kemudian ada juga yang mati karena melahirkan, itu bukan karena PMK. Namun karena anaknya terlalu besar," lanjutnya.

Baca juga: Disnakeswan NTB Imbau Warga Tak Panik Hadapi Wabah PMK, Ada Terapi Pengobatan hingga Ramuan Herbal

Disamping itu, pihaknya juga menghimbau agar para peternak selalu berkoordinasi serta selalu menjaga kebersihan kandang mereka.

"Sebab kami akan terus bantu apa yang tidak bisa dilakukan oleh para peternak, terutama dalam hal penyuntikan," lanjut Lalu Winengan.

Ia juga berpesan kepada para peternak jangan sampai terporovokasi untuk menjual hewan ternaknya dengan harga murah.

“Jika ada pedagang yang mempengaruhi peternak, segera laporkan. Saya akan minta polisi untuk menangkapnya, sebab itu telah meresahkan masyarakat,” pungkasnya.

Sumber: Tribun Lombok
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved