Wawancara Khusus

Danrem 162/WB Brigjen TNI Lalu Rudy Senang Pensiun di Daerah Sendiri, Bisa Dampingi Ibu di Hari Tua

Komandan Korem (Danrem) 162/Wira Bhakti Brigjen TNI Lalu Rudy Irham Srigede, ST, M.Si senang bisa pensiun di daerah sendiri.

Penulis: Wahyu Widiyantoro | Editor: Dion DB Putra

Selain itu ada helikopter TNI AD untuk drop logistik. Kadang-kadang pesawat Angkatan Laut jenis Cassa.

Kemudian Bandara Long Ampung, di Kabupaten Malinau masuk Kaltara sekarang. Ketiga, Bandara Datah Dawai di Kutai Barat, masuk wilayah Provinsi Kalimantan Timur.

Jadi tiga bandara itu kita swakelola karya bhakti skala besar selama 2 tahun.

Eksistingnya 750 meter landasan pacu, lebar 23 meter. Gubernur minta supaya pesawat hercules bisa turun di sana.

Kita tanya ke Angkatan Udara, kalau hercules short body 1.600 meter lebar 30 meter. Terus kita tambah apron, terminal sedikit saja.

Contoh wilayah Long Bawan itu ada 2 kecamatan, betul-betul terisolir. Tidak ada jalan setapakpun ke Indonesia, hanya bisa lewat udara.

Itu pun yang untuk umum, Susi Air yang disubsidi pemerintah kabupaten, 2 kali terbang dalam seminggu.

Kalau yang disubsidi tiketnya Rp 350 ribu pada saat itu, yang tidak disubsidi Rp 1,2 juta tapi inden kita sampai 1 bulan kita daftar.

Kemudian  di Long Bawan, kebutuhan pokok mereka kalau terus-terus pakai pesawat mahal sekali. Akhirnya mereka lari ke Malaysia lewat jalur tikus.

Memang ketemu dengan pos kita, jadi 500 meter dari perbatasan ada pos kita, begitu lewat perbatasan ada pos Malaysia. Karena penduduk sudah sering jadi ada jalan.

Tapi kalau minyak di Malaysia itu itu dijatah 75 liter sehari, termasuk beli makanan juga dijatah.

Pernah Pak Awang Faroek (Gubernur Kaltim) ajak pemerintah Malaysia untuk buka pintu bersama, Malaysia tidak mau. Akhirnya satu-satunya jalan, bandara diperbesar.

Itu paling berkesan. Jujur mungkin sekarang saya baru cerita ini.

Kita kan butuh alat, ada AMP, dozer, scope loader, alat berat semua. Mana harganya itu Rp 1,2 miliar, kita butuh itu bahkan sampai 10 alat dan tidak ada jalan ke Indonesia.

Nah kita beli di Malaysia. Kerja sama dengan Joni, pengusaha Malaysia.

Sumber: Tribun Lombok
Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved