Berita Lombok Timur

Tanggap Bencana, Dikbud Lombok Timur dan MDMC Dorong Program SPAB

Ia menjelaskan, program SPAB ini telah diresmikan 13 April 2022 kemarin oleh Bupati Lombok Timur HM Sukiman Azmy.

Penulis: Ahmad Wawan Sugandika | Editor: Robbyan Abel Ramdhon
TRIBUNLOMBOK.COM/AHMAD WAWAN SUGANDIKA
MDMC melakukan pertemuan multipihak dengan melibatkan unsur pemerintah, akademisi, media, komunitas masyarakat dan pengusaha/bisnis yang memiliki focus dibidang Pendidikan hari ini, Senin (13/6/2022). 

Laporan Wartawan Tribunlombok.com, Ahmad Wawan Sugandika

TRIBUNLOMBOK.COM,LOMBOK TIMUR - Lembaga Penanggulangan Bencana Muhammadiyah (MDMC), melalui program bersama Usaha Berubah Prilaku Hadapi (UBAH) menginisiasi pertemuan multipihak untuk mengantisipasi bencana alam.

Pertemuan tersebut melibatkan unsur pemerintah, akademisi, media, komunitas masyarakat dan pengusaha/bisnis dengan fokus di bidang pendidikan, Senin (13/6/2022).

Kegiatan ini berlangsung di Aula Handayani, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Lombok Timur.

Baca juga: Kapolda NTB Beri Arahan 254 Bhabinkamtibmas di Lombok Timur

Kepala Dinas (Kadis) Dikbud Izzudin, melalui Kepala Bidang (Kabid) Kebudayaan H Lalu Wiramade dalam sambutannya turut mengapresiasi adanya program ini.

"Program ini kaitannya dengan bagaimana pendidikan aman bencana di Lombok Timur, dan tentu kami sangat antusias menyambut itu," ujarnya.

Oleh karenanya, yang diharapkan melalui program ini adalah dapat membentuk kesepakatan bersama dalam penangan tanggap bencana di sektor pendidikan di Kabupaten Lombok Timur.

Baca juga: Akan Berangkat ke Amerika, Hafiz Lombok Timur Kunjungi Difabel untuk Meminta Doa

Di tempat yang sama, Direktorat Pendidikan Masyarakat Pendidikan Khusus Kemendibudristek, DRS Janaka, menyampaikan apresiasinya kepada pihak MDMC yang telah bekerja keras demi dapat terlaksananya program SPAB ini.

"Kegiatan ini sudah dimulai, namun saat ini ada 15 Sekber di daerah. Kalau kita mengacu pad 50 kabupaten/kota di indonesia, tentunya angka ini sangat kecil," ucapnya.

Oleh karenanya SPAB ini perlu diperhatikan, dikarenakan kondisi tanggap bencana semua daerah itu berbeda, contoh daerah pesisir pantai harus disiapkan bagaimana antisipasi untuk tanggap bencana seperti sunami, begitupun di pegunungan dengan longsornya.

Ia menjelaskan, program SPAB ini telah diresmikan 13 April 2022 kemarin oleh Bupati Lombok Timur HM Sukiman Azmy.


"Kita lebih dari 2 tahun ini telah melaksanakan pendidikan di waktu pandemi. Tentunya di ketahui juga kita semua memiliki anak-anak yang tentunya terpengaruh dengan kondisi pandemi. Adapun dengan adanya kondisi ini kalau tidak didukung dengan semua pihak tentu akan berpengaruh kedepannya," sebutnya.

Karena itu, sambungnya, belajar dari hal tersebut SPAB ini perlu diperhatikan.

Untuk membuat kordinasi tetap terjalin yakni dengan mebuat pos pendidikan di tempat-tempat bencana, dan diharapkan dikbud ambil bagian di dalamnya.

"Misalkan Pos pendidikan dulu masih melalui MPMB, di mana kita catat berapa satuan pendidikan yang kena dampak. Kemudian juga berapa guru yang terkena dampak bencana. Termasuk juga kondisi kondisi untuk siswanya," ungkapnya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Lombok
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved