Cerita di Balik Populernya Gorengan Rarang di Lombok Timur

Laporan Wartawan TribunLombok.com, Ahmad Wawan Sugandika

TRIBUNLOMBOK.COM,LOMBOK TIMUR - Camilan gorengan banyak diminati masyarakat di Desa Rarang, Kecamatan Terara, Lombok Timur.

Warung gorengan berjejer di sepanjang jalan Rarang.

Setidaknya ada 4 warung gorengan yang berdampingan langsung dengan berbagai kedai makan yang ada.

Baca juga: Guru PAUD di Lombok Timur Belajar Implementasi Kurikulum Merdeka

Berjualan gorengan di Desa Rarang telah berlangsung lama bahkan hingga turun-temurun.

"Berjualan gorengan di rarang sudah jadi tradisi, menyusul awal-awal banyaknya kedai makan yang buka di sini," ucap Riyan (31) seorang pedagang gorengan di Rarang, kepada TribunLombok.com Sabtu, (11/6/2022).

Tapi, peningkatatan taraf ekonomi masyarakat pedagang goreng ini justru baru tampak belakangan ini.

"Setahu saya mungkin dari tahun 1990-an. Dulu masih berjualan keliling, namun dengan banyaknya warung makan yang buka, lantas masyarakat yang menjual gorengan kemudian membuka kedai di samping warung-warung makan yang ada," katanya.

Riyan bercerita, peningkatan ekonomi di antara pedagang gorengan ini disebabkan para penjual gorengan bukan pedagang keliling lagi.

Usaha gorengan tempat Riyan bekerja yakni milik Lalu Ahmad Wahyudi.

Riyan bekerja bersama 2 orang lainnya yakni Indi, dan Ismawati.

Riyan menceritakan, para pembeli biasanya adalah mereka yang merupakan masyarakat Lombok Timur kebanyakan.

Sebagian yang dari luar yang datang atau pergi menuju ke Pelabuhan Kayangan.

"Mayoritas pembeli ya masyarakat Lombok Timur, ada juga dari Kopang, sampai ke orang-orang Sumbawa, Bima, yang memang mampir di sini, karna mungkin khas rasanya," ungkapnya.

Melihat ramainya pembeli, dan cita rasanya yang khas, selain masuk ragam kuliner, Gorengan Rarang juga kerap kali menjadi primadona tersendiri bagi masyarakat.

Baca juga: Jalan Lintas Kebayan di Sumbawa Rampung Diperbaiki, Perlancar Mobilitas MXGP Samota