Dampak Pembelajaran Daring Selama Dua Tahun, Selain Lost Learning Siswa Juga Lost Karakter

Kepala Sekolah SMPN 2 Mataram Hj Zohriah menyebutkan dampak yang ditimbulkan oleh proses belajar daring yaitu kurang maksimalnya

Penulis: Laelatunniam | Editor: Lalu Helmi
TRIBUNLOMBOK.COM/LAELATUNNIAM
Kepala Sekolah SMPN 2 Mataram Hj Zohriah saat ditemui TribunLombok.com pada Kamis (9/6/2022) 

Laporan Wartawan TribunLombok.com, Laelatunni'am

TRIBUNLOMBOK.COM, MATARAM - Pembelajaran tatap muka (PTM) penuh sudah mulai diberlakukan di Kota Mataram sejak bulan Mei lalu.

Ada perbedaan yang dirasakan oleh guru saat PTM penuh dilaksanakan kembali di sekolah.

Kepala Sekolah SMPN 2 Mataram Hj Zohriah menyebutkan dampak yang ditimbulkan oleh proses belajar daring yaitu kurang maksimalnya pembelajaran dan juga banyak siswa yang kehilangan karakternya sebagai siswa.

Baca juga: Catatkan Nol Kasus Stunting, Wagub NTB Apresiasi Kinerja Posyandu Desa Pulau Maringkik

Baca juga: Inspektorat Lombok Barat Gelar MCP, APBD hingga Dana Desa Masuk Pantauan

"Secanggih apapun teknologi tidak bisa menggantikan posisi guru, dampak daring dua tahun ini banyak anak-anak yang mulai berkata kasar dan bertingkah laku yang kurang sopan," tutur Hj.Zohriah, Kamis (9/6/2022).

Selain itu karakter siswa yang seharusnya masih sebagai siswa mulai memudar karena pendidikan karakter yang diberikan oleh tenaga pendidik di lingkungan sekolah tidak dapat dilakukan selama dua tahun belajar daring.

Karena selama daring, tenaga pendidik tidak dapat melakukan penanaman karakter seperti ketika belajar tatap muka di sekolah.

Ketika pembelajaran berlangsung ada penekanan nilai karakter yang diberikan oleh guru secara langsung selama proses belajar berlangsung.

"Sehingga dua tahun ini anak-anak bukan hanya lost learning tapi juga lost karakter," tambahnya.

Hj, Zohriah berharap dengan diberlakukannya kembali PTM penuh disekolah dapat mengembalikan karakter siswa yang semula, di mana mereka bertutur tindak yang santun sebagimana seorang murid pada gurunya.

Tambahan, PTM penuh di sekolah diberlakukan dengan tetap menerapkan protokol kesehatan seperti mencuci tangan dan menggunakan masker ketika proses belajar mengajar.

"Sesuai instruksi Pak Walikota PTM boleh diberlakukan dengan menerapkan prokes, sekolah siap menerapkan dan terlaksana dengan baik, alhamdulilah," tutupnya.

(*)

Sumber: Tribun Lombok
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved