Inspektorat Lombok Barat Gelar MCP, APBD hingga Dana Desa Masuk Pantauan

Inspektorat Lombok Barat (Lobar) menggelar pemaparan Monitoring Center for Prevention (MCP) di Ruang Jayanegara, Kamis (9/6/2022).

Penulis: Robbyan Abel Ramdhon | Editor: Sirtupillaili
Doc.Prokopi Lobar
Suasana MCP dipimpin Bupati Fauzan Khalid dan Kepala Inspektorat Lobar Hademan di Ruang Jayanegara, Giri Menang. 

Laporan Wartawan Tribunlombok.com, Robbyan Abel Ramdhon

TRIBUNLOMBOK.COM, LOMBOK BARATInspektorat Lombok Barat (Lobar) menggelar pemaparan Monitoring Center for Prevention (MCP), di Ruang Jayanegara.

Kepala Inspektorat Lobar Hademan mengatakan, MCP merupakan upaya mengukur capaian kinerja program koordinasi dan supervise pencegahan korupsi (korsupgah).

"Program MCP ini agar kita lebih disiplin dan patuh dalam melaksanakan kegiatan di Pemerintahan Daerah. Sekali lagi tetap kita dilombakan dan lebih dari itu MCP adalah panduan kita untuk bekerja yang baik," kata Hademan di hadapan Bupati Lobar H Fauzan Khalid, Kamis (9/6/2022).

Baca juga: Jadwal Keberangkatan Kapal Rute Lombok-Banyuwangi 10 Juni 2022

Baca juga: Berikut Daftar serta Profil SMA/MA di Lombok Barat

Ia menyebut ada delapan area yang dipandu dan dipantau dari Korsupgah KPK.

Antara lain Perencanaan dan Penganggaran APBD, Pengadaan Barang dan Jasa, Perizinan, Pengawasan APIP, Manajemne ASN, Optimalisasi Pajak Daerah, Manajemen Aset Daerah dan Tata Kelola Dana Desa.

"Setelah pertemuan ini, bagaimana strateginya setiap OPD untuk memenuhi dokumen-dokumen itu. Nanti kami akan memilah catatan dokumen apa yang dipenuhi dan kegiatan apa yang dilaksanakan, karena ini punya batas waktu yang ditentukan," jelasnya.

Menanggapi penjelasan Kepala Inspektorat, Bupati Fauzan Khalid mengatakan, Lombok Barat sempat menempati rangking 1 NTB tahun 2018 dalam mengatasi MCP.

Namun, pencapaian Lombok Barat, sambungnya, menurun tidak stabil. Pada tahun 2019-2020 menjadi rangking 5, dan rangkin 4 pada tahun 2021.

"Yang menarik dari rangking-rangking ini kita angkanya turun kemudian naik. Dari sisi kuantitatif capaian itu sebenarnya dari tahun ke tahun selalu meningkat," ujar Bupati Fauzan.

Ia menambahkan, yang terpenting adalah Inspektorat sudah bisa mengidentifikasi masalahnya. Hanya saja capaian tidak tergantung dari Inspektorat, tapi tergantung di masing-masing OPD.

"Karena objek untuk MCP ini adalah masing-masing OPD. Karena itu Pak Inspektur dan Pak Asisten penting kita kawal OPD ini sejauh mana capaian dari MCP. Kami minta Pak Inspektur beri target capaian setiap OPD dan capaian ini disampaikan di Rapim supaya termotivasi," tegas Bupati.

(*)

Sumber: Tribun Lombok
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved