Berita Lombok Barat
Umat Hindu Rayakan Galungan di Pura Batu Bolong Senggigi
Untuk masyarakat umum yang hendak mengunjungi Pura Batu Bolong hanya perlu berdonasi seikhlasnya pada kotak yang tersedia di pintu masuk pura
Penulis: Robbyan Abel Ramdhon | Editor: Wahyu Widiyantoro
Laporan Wartawan TribunLombok.com, Robbyan Abel Ramdhon
TRIBUNLOMBOK.COM, LOMBOK BARAT - Pura Batu Bolong, Senggigi, Lombok Barat, ramai dikunjungi umat Hindu yang merayakan Hari Raya Galungan.
Kadek, penjaga Pura Batu Bolong mengatakan, tempat ibadah yang berada di tepi Pantai Senggigi itu sudah penuh sejak pukul 6 pagi.
"Biasanya ramai sampai besok pagi," kata Kadek, Rabu (8/6/2022).
Baca juga: Wakil Bupati Lombok Timur Rumaksi Sidak Kantor Disnakeswan, Tindaklanjuti Laporan Pungli Obat PMK
Pura Batu Bolong adalah tempat ibadah umat hindu yang telah berdiri sejak abad ke-16.
Didirikan oleh seorang resi bernama Dang Hyang Dwijendra yang berasal dari Jawa Timur.
Saat itu ia melakukan penyebaran Hindu dari Pulau Jawa menuju Pulau Bali dan terakhir menuju Pulau Lombok.
Karena nilai sejarahnya ini, banyak warga tidak hanya yang berlatar agama Hindu, juga datang ke Pura Batu Bolong untuk mempajari keeksotisan jejak aktivitas kebudayaan dan spiritual dari masa lalu.
"Bule-bule banyak yang datang ke sini, mereka suka sama aktivitas kita, ikut berbaur," ujar Kadek.
Baca juga: TGB Nilai Pisangkayu Sulawesi Barat Seperti Miniatur Indonesia: Keragaman jadi Kekuatan untuk Maju
Dira warga asal Sayang-sayang, Mataram, mengatakan, ia baru pertama kali masuk ke Pura Batu Bolong.
"Tidak ada niatan datang sebelumnya, tapi mumpung ada keluarga yang Hindu ibadah ke sini, jadi pengen ikut, mau tahu," kata perempuan berjilbab tersebut.
Dede, warga Gomong, Mataram, datang bersama rombongan keluarganya pada pukul 2 siang.
Ia mengaku memilih beribadah di Pura Batu Bolong karena lokasinya yang dekat dengan pantai.
"Karena bawa anak-anak, bisa sekalian ajak liburan," ucapnya.
Baca juga: Pelatih Lombok FC Optimis Hadapi Liga 3, Kekompakan Tim Jadi Modal Utama
Untuk masyarakat umum yang hendak mengunjungi Pura Batu Bolong hanya perlu berdonasi seikhlasnya pada kotak yang tersedia di pintu masuk pura.
Akan ada penjaga yang mengarahkan pengunjung agar mengenakan selendang sebagai penanda seorang tamu.
Dilarang bagi perempuan yang sedang haid untuk masuk ke wilayah pura demi menjaga kesucian tempat ibadah.
(*)