Jangan Salah, Kenali Perbedaan Cacar Monyet dan Cacar Air

Cacar monyet dan cacar air (chickenpox) penyakitnya tidak sama, hanya saja beberapa gejala dari kedua penyakit ini memiliki ciri yang sangat mirip.

Penulis: Setyowati Indah Sugianto | Editor: Lalu Helmi
shutterstock
ilustrasi cacar monyet 

Laporan Wartawan Tribun Lombok.com, Setyowati Indah Sugianto

TRIBUNLOMBOK.COM, MATARAM - Penyakit cacar monyet atau disebut monkeypox ini sudah menjalar seluruh dunia.

Cacar monyet hampir mirip dengan penyakit cacar air.

Cacar monyet dan cacar air (chickenpox) penyakitnya tidak sama, hanya saja beberapa gejala dari kedua penyakit ini memiliki ciri yang sangat mirip.

Baca juga: Berikut Gejala Penyakit Cacar Monyet, Lengkap dengan Cara Pencegahannya

Baca juga: Bagaimana Hukum Memotong Hewan Kurban Terkena Penyakit Mulut dan Kuku? Ini Penjelasan MUI NTB

Dilansir oleh Tribunnews yang dikutip dari thehealthsite kedua penyakit tersebut disebabkan oleh virus dari famili yang berbeda.

Seorang Profesor di Divisi Kedokteran Eksperimental di Universitas McGill, Don Vinh mengatakan dalam sebuah wawancara bahwa Chickenpox disebabkan oleh Varicella Zoster Virus (VZV).

VZV bukan dari keluarga yang sama dengan virus yang menyebabkan Monkeypox, karena virus itu merupakan anggota dari keluarga Herpesvirus.

Selain itu, telah dikonfirmasi pula bahwa ruam yang disebabkan oleh kedua virus bermanifestasi secara berbeda pada kulit.

Sementara itu, Monkeypox termasuk dalam genus Orthopoxvirus pada keluarga Poxviridae yang tidak terkait dengan VZV.

Monkeypox merupakan sepupu dari cacar, penyakit ini adalah zoonosis yakni infeksi yang terutama ditularkan dari hewan ke manusia.

Untuk penularan monkeypox dan chickenpox ini ada beberapa hal.

Virus Monkeypox dapat menyebar dari hewan ke manusia melalui gigitan atau cakaran hewan yang terinfeksi, dengan memegang hewan buruan atau melalui penggunaan produk yang terbuat dari hewan yang terinfeksi.

Virus Monkeypox juga dapat ditularkan dari ibu hamil ke janinnya.

Tidak hanya itu, virus ini juga dapat menyebar melalui kontak langsung dengan cairan tubuh atau luka pada orang yang terinfeksi maupun bahan yang telah menyentuh cairan atau luka tubuh, seperti pakaian.

Di sisi lain, Chickenpox menyebar secara mudah hanya dari orang-orang yang terinfeksi kepada orang lain yang belum pernah menderita penyakit tersebut atau belum pernah divaksinasi.

Jika satu orang memilikinya, maka sebanyak 90 persen orang yang melakukan kontak erat dengannya dan orang yang memiliki gangguan kekebalan (immunocompromised) juga akan terinfeksi.

Virus ini menyebar terutama melalui kontak erat dengan seseorang yang menderita Monkeypox.

Seseorang yang pernah terkena Monkeypox atau telah divaksinasi, biasanya jarang ada yang kembali terinfeksi.

Bahkan jika mereka tetap kembali mengalaminya, maka gejalanya tidak akan terlalu parah.

Penting untuk dicatat bahwa ada pula tes khusus yang juga dapat membedakan antara Monkeypox dan Chickenpox.

Teknik amplifikasi DNA seperti tes PCR (Polymerase Chain Reaction) dapat digunakan untuk menguji kondisi ini dan dapat membantu membedakan virus mana yang menyebabkan ruam.

Monkeypox dan chickenpox dapat dibedakan melalui gejala sebagai berikut

1. Demam

Ruam Monkeypox muncul 1 hingga 5 hari setelah demam, sedangkan ruam Chickenpox muncul 1 hingga 2 hari setelah demam.

2. Masa inkubasi

Masa inkubasi Monkeypox adalah dari 5 hingga 21 hari, sedangkan Chickenpox berlangsung mulai dari 4 hingga 7 hari.

Sumber: Tribun Lombok
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved