Pihak Keluarga Ungkap Kendala Pencarian Eril Anak Ridwan Kamil: Sumber Airnya dari Lelehan Gunung Es
Ia menambahkan, pihak keluarga ikhlas menerima hasil apapun dari pencarian Eril tersebut.
TRIBUNLOMBOK.COM - Putra Ridwan Kamil, Emmeril Kahn Mumtadz, hingga saat ini masih belum ditemukan.
Ia dinyatakan hilang setelah terseret arus deras sungai Aare di Bern, Swiss.
Peristiwa itu terjadi pada hari Kamis, 26 Mei 2022 lalu.
Pihak kepolisian dan tim SAR masih terus berupaya untuk mencari pria yang akrab disapa Eril ini.
Namun, ada beberapa kendala yang ditemui oleh tim pencari.
Hal tersebut diungkapkan oleh adik Ridwan Kamil, Elpi Nazmuzaman.
Baca juga: Eril Anak Ridwan Kamil Sempat Larang Ibunya Ikut Berenang, Keluarga: Maksimal Tiga Orang yang Turun
Baca juga: Hari Kelima Pencarian, Anak Ridwan Kamil yang Hilang di Sungai Aare Belum Ditemukan

Ia menambahkan, pihak keluarga ikhlas menerima hasil apapun dari pencarian tersebut.
Kendati demikian, lanjut Epil, keluarga masih berharap Eril ditemukan dalam kondisi selamat.
“Sekarang memasuki hari keempat, pencarian mulai diintesifkan di bawah permukaan air, sebelumnya di permukaan air menggunakan drone."
“Kini menggunakan drone yang jarak terbangnya relatif rendah dan berbagai macam perahu yang bisa mendeteksi benda kurang lebih 3 meter di bawah permukaan air, sehingga relatif bisa ditemukan,” katanya, dikutip Tribunnews.com dari kanal YouTube tvOneNews, Minggu (29/5/2022).
Baca juga: Eril Anak Ridwan Kamil Sempat Pastikan Adik dan Teman Naik ke Permukaan Sebelum Terseret Arus Sungai
Elpi mengatakan, pihak keluarga masih belum mengetahui keberadaan putra sulung Ridwan Kamil.
“Sejauh ini, sampai saat ini kami belum mendapatkan hasil yang sesuai diharapkan, tetapi InsyaAllah apapun itu kita terima dengan ikhlas,” ungkap Elpi.
Lebih lanjut, Elpi menyampaikan beberapa kendala yang mengganggu pencarian pihak kepolisian dan tim SAR setempat di Sungai Aare.
“Ada kendala alam, ada hal-hal yang tidak bisa diukur oleh kemampuan manusia secara matematis.”
“Sumber airnya dari lelehan gunung es, salju, sehingga ada serpihan-serpihan yang memberikan tingkat kekeruhan,” jelasnya.