Akan Ada Perpustakaan Masjid di NTB, Kolaborasi Kementerian Agama dan Dinas Perpustakaan NTB

Kepala Dinas (Kadis) Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi NTB sepakat berkolaborasi dengan Karwil Agama NTB untuk membangun “Perpustakaan Masjid”

Penulis: Robbyan Abel Ramdhon | Editor: Lalu Helmi
Dok. Dinas Perpustakaan dan Kearsipan NTB
Kadis Julmansyah (tengah) saat memberikan materi Bimtek ELIPSKI tentang akses layanan elektronik literasi pustaka keagamaan Islam. 

Laporan Wartawan Tribunlombok.com, Robbyan Abel Ramdhon

TRIBUNLOMBOK.COM, MATARAM – Kepala Dinas (Kadis) Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi NTB sepakat berkolaborasi dengan Karwil Agama NTB untuk membangun “Perpustakaan Masjid” di NTB.

Dihubungi Tribunlombok.com pada Senin (30/5/2022), Kadis Perpustakaan dan Kearsipan, Julmansyah mengungkapkan, pihaknya telah merespons dengan baik inisiatif Kementerian Agama lewat Karwil Agama NTB untuk melaksanakan program tersebut.

Ia menjelaskan, program ini relevan untuk direalisasikan di NTB seiring dengan kondisi perpustakaan masjid dan madrasah yang minim perhatian.

Baca juga: Bocah Dilumuri Cabai Dibanjiri Donasi Dari Netizen di Kota Bima

Baca juga: VIRAL Bocah di Bima Dilumuri Cabai Oleh Orang Tua Temannya Usai Cekcok

“Kami merespons inisiatif ini dengan membuka diri untuk membuka diri berkolaborasi dengan Karwil Agama Provinsi NTB,” teran Kadis Julmansyah.  

Kadis Julmansyah juga mengingatkan, bahwa dalam Tarikh Islam di masa hijrah Nabi Muhammas SAW ke Madinah, masjid bukan saja menjadi tempat ibadah, melainkan juga sebagai pusat aktivitas ekonomi sosial umat.

Karena itu, ia menilai perpustakaan masjid juga penting sebagai upaya transformasi tempat ibadah menjadi ruang belajar kontekstual untuk para jamaah.

“Saya kira ini kesempatan yang baik untuk kita memperkaya bahan-bahan bacaan kita melalui perpustakaan masjid,” tandasnya.

Adapun buku-buku yang tersedia nantinya merupakan koleksi milik Kementerian Agama yang berkaitan dengan keagamaan dan kehidupan sosial masyarakat.

Kadis Julmansyah menekankan, tantangan selanjutnya ialah pada kesiapan masjid menerima program ini. Seperti persiapan untuk membentuk pengelola perpustakaannya, sarana dan prasarana.

“Mengingat Standar Nasional Perpustakaan (SNP) Perpustakaan Masjid sedang disiapkan oleh Kementerian Agama melalui Dirjen Bimas Islam,” sebutnya.

Menambahkan keterangannya, Kadis Julmansyah mengatakan koleksi bahan bacaan di banyak perpustakaan masjid sangat terbatas.

Ia pun menyarankan strategi untuk memenuhi jumlah koleksi perpustakaan masjid melalui kegiatan silang layanan.

Silang Layanan adalah strategi yang memungkinkan buku dari perpustakaan kabupaten/kota dititipkan di perpustakaan masjid dan ditukar secara periodic guna memenuhi hak akses jamaah atas koleksi bahan bacaan.

Dengan syarat, strategi tersebut harus melibatkan kerjasama dengan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten/Kota.

Di sisi lain juga Julmansyah menyarankan kepada Kanwil Agama untuk memikirkan kondisi perpustakaa 799 pondok pesantren di NTB maupun jenjang pendidikan keagaman lainnya.

“Kalau semua masjid punya kesadaran untuk membangun masjid, pasti ini berimplikasi pada tingkat kegemaran membaca di provinsi kita. Karena perlu dipikirkan transformasi perpustakaan berbasis masjid ini, dengan harapan bisa meningkatkan kesejahteraan dan masyarakat di sekitar masjid,” tutupnya.

 

(*)

Sumber: Tribun Lombok
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved