Mengenal Overact Theatre, Komunitas Teater Anak Muda di Lombok yang Berbicara Soal Rakyat

Adalah Overact Theatre, kelompok teater dengan mayoritas anggotanya terdiri dari anak muda dan sampai saat ini terus melakukan penggalian ide-ide

Penulis: Robbyan Abel Ramdhon | Editor: Lalu Helmi
TRIBUNLOMBOK.COM/ROBBYAN ABEL RAMDHON
Salah satu pementasan Overact Theatre mengenai sejarah Timor Timur di Teman Baca Mataram. 

Laporan Wartawan Tribunlombok.com, Robbyan Abel Ramdhon

TRIBUNLOMBOK.COM, MATARAM – Pertunjukan teater termasuk dalam kategori seni panggung tertua di dunia.

Hingga di masa modern, pertunjukan teater terus mengalami perkembangan, baik bentuk panggung maupun format keaktoran dalam pementasannya.

Gerakan teater selalu ada hampir di seluruh dunia, termasuk di Indonesia. Baik di kota-kota besar atau di daerah-daerah.

Baca juga: Siap-siap, PBSI NTB bersama Polda NTB Akan Gelar Kejurprov Bulu Tangkis

Baca juga: Tutorial Membuat Kopi Hitam Khas Lombok, Proses Pematangan Hingga Penyajian

Satu di antaranya berbasis di Lombok, Nusa Tenggara Barat.

Adalah Overact Theatre, kelompok teater dengan mayoritas anggotanya terdiri dari anak muda dan sampai saat ini terus melakukan penggalian ide-ide pementasan.

Didirikan tahun 2019 oleh Bagus Prasetyo mahasiswa FKIP Mataram, Overact Theatre telah menyelenggarakan puluhan pementasan dengan berbagai rupa, baik respons terhadap isu maupun eksperimental.

“Kelompok ini dimaksudkan untuk memberikan ruang bagi orang-orang untuk berteater tentu saja. Namun kami tahu, pengertian teater terus berkembang, dan di kelompok ini, kami bergiat untuk mengikuti perkembangan itu, bahkan juga berupaya memberikan pengertian,” jelas Bagus kepada Tribunlombok.com, Sabtu (28/5/2022).

Belakangan ini, Overact Theatre memiliki ketertarikan merespons isu-isu lingkungan dan ekonomi kerakyatan.

Bagus mengatakan, gerakan Overact dalam merespons isu-isu tersebut merupakan pengaplikasian dari salah satu fungsi teater.

“Yakni membicarakan realitas yang terjadi di sekitarnya,” tandas bagus.

Dalam pementasannya membicarakan isu-isu itu, Overact menggunakan format Commedia dell’arte, sebuah definisi teater dengan pendekatan komedi asal Itali.

Menurut Bagus, format Commedia dell’arte relevan dengan masyarakat, karena pendekatannya cenderung menggunakan bahasa-bahasa komedik ala pasar atau warung kopi, serta membawa isu-isu yang dekat kelas menengah ke bawah.

“Kami mempelajari Commedia dell’arte lebih dari satu tahun. Tidak menutup kemungkinan, kami akan mengggali lagi definisi teater yang lebih luas setelah ini untuk memperbarui suasana pementasan,” ungkapnya.

Terdekat, Overact akan kembali menyelenggarakan pementasan dengan respons terhadap sejumlah isu sosial yang sedang berkembang.

Halaman
12
Sumber: Tribun Lombok
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved