Pilpres 2024
Ingin Duet Anies-AHY di Pilpres 2024, Demokrat Sebut AHY Punya 'Mobil Sendiri', Anies 'Masih Nyewa'
Selain Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, nama Ketua Umum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) juga mengemuka jadi capres.
TRIBUNLOMBOK.COM - Pilpres akan digelar pada Februari 2024 mendatang.
Nama-nama bursa calon presiden (Capres) mulai mengemuka.
Selain Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, nama Ketua Umum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) juga mengemuka jadi capres.
Baca juga: Said Didu Sebut Presiden Jokowi Akan Dukung Ganjar-Erick di Pilpres 2024, Ini Sulit Dibantah
Baca juga: Pengamat: Presiden Jokowi Berpotensi Membuat Poros Baru di Luar PDIP Pada Pilpres 2024
Namun Ketua DPD Demokrat DKI Jakarta Mujiyono punya pendapat lain.
Mujiyono merelakan AHY menjadi calon wakil presiden (cawapres) untuk Anies Baswedan.
Pasalnya, dia mengakui elektabilitas Gubernur DKI Jakarta itu jauh lebih moncer dibandingkan AHY.
Walau demikian ada catatan khusus yang diberikan Demokrat untuk Anies yaitu soal elektabilitas.
Pasalnya, elektabilitas Anies diprediksi merosot setelah lengser dari jabatannya sebagai orang nomor satu di DKI pada Oktober 2022 mendatang.
"Mungkin bisa untuk sekarang startingnya Anies-AHY, karena Anies elektabilitasnya lebih tinggi. Tapi kalau nanti pak Anies sudah tidak jadi gubernur kan bisa turun," ucapnya dalam keterangan tertulis, Rabu (25/5/2022).
Maksudnya Anies belum memiliki kendaraan politik yakni parpol yang jadi syarat maju di Pilpres.
Sementara AHY adalah ketua umum Demokrat, si pemilik partai.
Ketua Komisi A DPRD DKI ini mengakui, duet Anies-AHY memang diidam-idamkan oleh banyak kader Demokrat.
Hal ini bisa dilihat saat pelantikan pengurus DPD Demokrat DKI beberapa waktu lalu.
Saat itu, Anies yang turut hadir bersama AHY diteriaki para kader Demokrat sebagai 'duet maut'.
"Tak sedikit kader Partai Demokrat di Jakarta dan konstituen menyuarakan untuk menduetkan Anies dengan AHY sebagai Capres dan Cawapres 2024 nanti," ujarnya.
Untuk menjaga elektabilitas, Mujiyono pun mengajak Anies untuk menjadi kader partai.
Dengan demikian diharapkan elektabilitas Anies akan tetap terjaga meski sudah tak lagi menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta.
"Bagaimana Anies langkah ke depan, terus memposisikan diri, terus bergerak jangan kendor. Karena dua tahun ini bisa bikin elektabilitas turun," kata dia.
Bila punya kendaraan politik, langkah Anies untuk maju dalam Pilpres 2024 mendatang dinilai Mujiyono bakal lebih mudah.
Anies pun bisa leluasa blusukan ke berbagai pelosok Indonesia dengan dukungan penuh dari partainya itu.
"Kalau Anies mau ke daerah gimana? Nah kalau AHY ke daerah jelas di sana ada kepengurusan, infrastruktur. Jadi seorang Ketum kan berhak datang ke wilayah-wilayah," tuturnya.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com